Soal Ijazah Jokowi, Mantan Rektor UGM Minta Video YouTube Dihapus

MANTAN Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002–2007, Sofian Effendi, mendesak agar unggahan video di YouTube yang memuat perbincangannya soal ijazah Presiden Joko Widodo segera ditarik dari peredaran.

"Saya kira itu hanya obrolan informal antaralumni. Tidak ada pemberitahuan bahwa pembicaraan tersebut disiarkan secara langsung," ujar Sofian saat ditemui di kediamannya di Pringwulung, Depok, Sleman, Kamis (17/7).

Menurutnya, percakapan tersebut berlangsung dalam suasana kekeluargaan, sebagian secara daring dengan alumni dari berbagai daerah. Namun tanpa izin atau pemberitahuannya, momen itu ternyata ditayangkan secara live dan masih tersedia di kanal YouTube.

Baca juga : Polemik Ijazah Jokowi, UGM Sayangkan Pihak yang Giring Opini

Video yang dimaksud diberi judul provokatif: "Buka-bukaan! Prof. Sofian Effendi Rektor 2002–2007 Ijazah Jokowi dan Kampus UGM!" Dalam video itu, ia berdialog dengan Pakar Digital Forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, membahas riwayat pendidikan Presiden Jokowi di UGM.

Sofian menegaskan bahwa dirinya sepenuhnya mendukung pernyataan resmi Rektor UGM saat ini, Ova Emilia, tertanggal 11 Oktober 2025, yang menyatakan keabsahan ijazah Presiden berdasarkan bukti yang tersedia di kampus.

“Saya menarik semua pernyataan saya dalam video tersebut dan memohon agar wawancara itu segera dihapus dari kanal YouTube," katanya.

Baca juga : Mantan Rektor UGM, Sofian Effendi Cabut Pernyataan Terkait Ijazah Jokowi

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang disebutkan dalam video itu. Sofian menolak dikaitkan sebagai pihak yang berseberangan dengan Rektor UGM saat ini, dan menyebut kontroversi soal ijazah Jokowi sebagai sesuatu yang melelahkan.

“Saya tidak tahu kalau sedang disiarkan. Ini hanya obrolan alumni, bukan forum resmi. Tidak ada jebakan, tapi saya tetap meminta agar video itu diturunkan,” ujarnya.

Saat ditanya langsung soal keaslian ijazah Jokowi, Sofian menegaskan, “Saya tidak tahu, karena saya tidak punya bukti.”

Belakangan, Sofian mengaku cemas setelah membaca pemberitaan bahwa salah satu kelompok pendukung Jokowi berencana melaporkan dirinya ke polisi atas tuduhan menyebarkan fitnah. (Z-10)