Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Lapan: Rossby-Kelvin Penyebab Banjir di Bandung

Suryani Wandari
25/12/2020 13:45
Lapan: Rossby-Kelvin Penyebab Banjir di Bandung
Warga beraktivitas di dalam rumahnya yang terendam banjir akibat luapan Sungai Citepus di Bandung, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

BANJIR melanda Bandung akibat hujan lebat (83 mm BMKG) pukul 17.00-18.00 WIB pada Kamis (24/12) hingga mengakibatkan sejumlah titik terendam air di antaranya yaitu Jalan Cihampelas, Jalan Pasteur, dan Jalan Pagarsih.

Dilansir dari laman lapan.go.id, banjir disebabkan oleh Rossbi-Kelvin yang memang telah diprediksi kemunculannya oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu.

Equatorial Rossby waves (gelombang Rossby Ekuator), BMKG menjelaskan merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator (20LU - 20LS) dengan periode kurang dari 72 hari. Gelombang Rossby umumnya bisa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia.

Adapun Kelvin waves (gelombang Kelvin) adalah gelombang atmosfer yang memiliki arah penjalaran mirip seperti MJO yaitu ke arah timur. Namun, periode gelombang itu jauh lebih pendek yaitu 2,5 hingga 20 hari.

Baca juga:  Bandung Barat Sediakan Rapid Test Antigen Gratis Untuk Wisatawan

Analisis kejadian hujan lebat saat banjir di Bandung disajikan oleh Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN. Data diperoleh dari Sistem Dini Bencana Berbasis Satelit (SADEWA) dan GNSS for Atmospheric Observation and Tracking the Climate Change (GATOTKACA) yang dikembangkan oleh LAPAN untuk mendukung pengembangan prediksi teknologi informasi cuaca dan iklim.

"Hujan lebat di Bandung terprediksi berlangsung berlangsung relatif singkat yang didahului oleh hujan ringan (26,3 mm) hingga sedang pukul 13.00-16.00 WIB di wilayah utara dan selatan Bandung," tulis Lapan dalam websitenya.

Peningkatan hujan yang singkat dan terjadi secara signifikan pada pukul 17.00 WIB menunjukkan indikasi pertumbuhan awan konvektif yang terjadi secara cepat menjadi sistem konveksi skala meso yang meluas dan menjalar dari timur ke barat

Lapan pun menjelaskan sistem konvektif atau pergerakan awan yang terbentuk di atas Bandung tampak mengalami perluasan dan penambahan ke utara sehingga hujan lebat juga terjadi di bagian utara Bandung.

"Pembentukan sabuk konveksi yang penanggulangan dengan pergerakan konveksi dari timur ke barat ini dimodulasi oleh aktivitas gelombang Rossbi (timur ke barat) yang bertemu dengan gelombang Kelvin (barat ke timur) di atas wilayah sekitar Bandung," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik