Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DPR menilai wajar keraguan publik terhadap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) pengganti Terawan Agus Putranto. Keraguan tersebut didasari pada latar belakang BGS yang bukan berprofesi sebagai dokter.
"Keraguan itu berasalan. BGS bukan dari kalangan kesehatan seperti Menkes sebelumnya," ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Rabu (23/11).
Kendati demikian, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap BGS mampu menangani persoalan kesehatan. Terutama menangani wabah covid-19 yang merupakan tantangan terberat bagi seorang Menkes saat ini.
“Tapi banyak harapan dan ekspektasi dilekatkan di pundak BGS. Ada banyak tugas di Kemenkes perlu ditangani secara serius, dan juga persoalan covid-19,” pungkas Saleh.
Oleh karena itu, BGS harus mampu menjawab keraguan publik dengan betul-betul serius menangani pandemi covid-19 di sisi kesehatan. Pengalaman keorganisasian dan managerial BGS di bidang BUMN diyakni dapat menunjang penanganan covid-19.
“Bagi saya, pak Terawan itu sudah lumayan bagus, namun beliau tetap diganti. Kita semua berasumsi bahwa pak BGS pasti lebih bagus, itu tantangan yang harus dibuktikan oleh BGS,” katanya. (OL-13)
Baca Juga: Menkes Baru Harus Berani Naikan Iuran BPJS
Baca Juga: IDI Tidak Permasalahkan Menkes Baru Bukan Dokter
Capaian positif ditunjukkan dari kemampuan BRI Group yang berhasil mencatatkan laba Rp26,53 triliun dengan aset mencapai Rp2.106,37 triliun atau tumbuh 6,52% yoy hingga triwulan II 2025.
Askrindo Syariah berhasil mencatatkan laba bersih per akhir Juni 2025 mencapai Rp96,903 miliar, tumbuh 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setiap 11 kilometer yang diselesaikan peserta akan dikonversikan menjadi donasi senilai Rp11.000, yang disalurkan kepada yayasan Rumah Harapan Indonesia (RHI).
Laba bersih 2024, sambung Heru, mencapai 61% dari target yang ditetapkan yang menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
Daftar Fortune Southeast Asia 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dirilis oleh Fortune, mencakup 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
Kinerja ini didukung oleh kegiatan pengeboran 8 sumur eksplorasi dan 112 sumur pengembangan, yang dicapai melalui prinsip OTOBOSOR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved