Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Lebih dari 5.000 Sekolah di Akreditasi BAN-S/M Tahun Ini

Syarief Oebaidillah
22/12/2020 23:46
Lebih dari 5.000 Sekolah di Akreditasi BAN-S/M Tahun Ini
Proses belajar-mengajar di sekolah selama pandemi Covid-19(Antara Foto)

BADAN Akreditasi Nasional- Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) menyebutkan sepanjang tahun 2020 pihaknya telah mengakreditasi sebanyak 5.018 sekolah.

“Untuk tahun ini, kita melakukan akreditasi terhadap 4.817 sekolah dan madrasah dan 201 satuan pendidikan kerja sama (SPK),” ujar Ketua BAN-S/M, Dr Toni Toharudin, dalam taklimat media di Jakarta, Selasa.

Pada hasil akreditasi sekolah pada 2020, sebanyak 993 sekolah atau 23,41 persen meraih peringkat A. Peringkat B sebanyak 2.096 sekolah atau 49,42 persen, peringkat C sebanyak 1.012 sekolah atau 23,86 persen, dan status tidak terakreditasi sebanyak 140 sekolah atau 3,3 persen.

“Kita sebut pada masa percontohan, karena pada masa implementasi instrumen yang baru,” terang dia.

Anggota BAN-S/M Budi Susetyo mengatakan, meski disebut sebagai percontohan namun ditetapkan sebagai hasil akreditasi. Madrasah atau sekolah yang dipilih pada 2020 adalah sekolah yang pernah diakreditasi atau yang masa akreditasinya sudah habis.

Baca juga : Mustika Ratu-UI Kerja Sama di Bidang Penelitian

“Kita pilih secara acak, sampelnya mewakili sekolah, madrasah dan ada SPK. Ada yang akreditasi A, B, C, dan tidak terakreditasi,” terang Budi.

Pelaksanaan akreditasi pada 2020 diselenggarakan secara daring. Dengan demikian, akreditasi tersebut baru menjangkau sekolah yang memiliki akses internet.

“Diperkirakan untuk daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) hanya sedikit, karena hanya untuk sekolah yang memiliki akses internet. Sedangkan untuk fokus daerah 3T, akan dilakukan pada 2021 dengan sasaran 15 persen dari jumlah sekolah yang diakreditasi pada 2020,” terang Budi.

Di sisi lain, Anggota  BAN SM Itje Chodijah mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas asesor berkualitas.dan berintegritas.

Menurutnya, dengan instrumen baru dilakukan filter atau melihat kembali asesor  di seluruh Indonesia dengan me lakukan evaluasi ulang serta uji kompetensi. Melalui uji kompetensi akreditasi dan lainnya dalam hal ntegritas, kepribadian, daya nalar.

"Kita dapati jumlah asesor yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya cukup banyak Jadi kami mendapatkan sekitar 30% dari seluruh asesor yang mengikuti tes ulang 10.000 itu ada 3.000 lolos. Artinya kita perlu berbenah selain instrumen akreditasi juga kualitas asesor, " pungkas Itje..(Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya