Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

WHO belum Bandingkan Respons Imunitas 10 Vaksin

Ferdian Ananda Majni
22/12/2020 01:15
WHO belum Bandingkan Respons Imunitas 10 Vaksin
Vaksin Sinovac(AFP/NELSON ALMEIDA)

HINGGA saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan telah membandingkan respons imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac terendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan.

“Hal ini sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada peng umuman tingkat efi kasi vaksin Sinovac, baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik,” jelas juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Lucia Rizka Andalusia, dalam keterangan virtual, Minggu (20/12).

Selain itu, lanjutnya, informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Selain Indonesia, sejumlah negara lain telah memesan vaksin covid-19 dari Sinovac, seperti Brasil, Turki, Cile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir.

“Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya,” tambahnya.

Sementara itu, seorang diaspora Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di Covid-19 Proactive Community Testing, University of Texas di Austin, Amerika Serikat, Dita Nasroel Chas, mengatakan, jangan takut dengan Sinovac ataupun Pfizer-BioNTech.

“Kedua-duanya adalah vaksin baru. Produsen dan developer tidak akan gegabah melempar produknya ke pasaran karena ada sanksi internasional penutupan perusahaan atau diblokade dari dunia biopharmaceutical yang sangat kecil ruang lingkupnya,” ujarnya dalam sebuah ulasan itu disampaikan melalui laman Facebook, yang juga banyak beredar melalui aplikasi pertukaran pesan (WA), kemarin.

Menurut Dita, rekan-rekan kerjanya dari bagian peneliti vaksin mengimbau agar masyarakat tidak ragu jika ada kesempatan divaksin. “Begitu ada kesempatan, langsung vaksin saja,” tutupnya.

Di tempat terpisah, Komisi IX DPR RI meyakini vaksin yang didatangkan dari Tiongkok menjadi langkah terbaik pemerintah untuk memutus penyebaran covid-19.

Vaksin tersebut akan diedarkan setelah melewati serangkaian proses pengujian oleh BPOM.

“Kami di Komisi IX di luar sebagai dokter, kami betul percaya kepada pemerintah dalam hal ini BPOM, Kementerian Kesehatan, dan pihakpihak yang terlibat (dalam vaksin covid-19),” ujar Ketua Komisi IX Felly Estelita Runtuwene.

Menurutnya, pemerintah tidak mungkin menginginkan rakyatnya celaka akibat disuntik vaksin covid- 19. (Fer/medcom.id/*/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya