Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menristek Minta BPTBA Cari Solusi Pencegahan Dini Stunting

Faustinus Nua
19/12/2020 11:40
Menristek Minta BPTBA Cari Solusi Pencegahan Dini Stunting
STUNTING DI INDONESIA: Mural untuk kampanye stunting. Berdasarkan data saat ini angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,9 persen.(ANTARA/ SIGID KURNIAWAN)

MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meminta Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari solusi penanganan dan pencegahan stunting.

"Balai ini harus selalu berupaya mencari solusi penanganan dini, pencegahan stunting, karena ini adalah masalah yang krusial," ungkapnya dalam keterangan resmi saat mengunjungi BPTBA di Yogyakarta, kemarin (18/12).

Menristek menyebutkan, ketika anak-anak masuk usia sekolah dan masuk ketegori stunting, mereka akan kesulitan mengikuti pelajaran. Sehingga, harus ada perhatian khusus selama proses belajar. Tidak hanya pada makanan, menurut Bambang, sanitasi, air bersih, dan pangan bergizi juga penting diperhatikan. BPTBA sebagai Pusat Unggulan Iptek sekaligus sebagai unit koordinator Prioritas Riset Nasional (PRN) bidang pengolahan makanan pun harus menjalankan tugas tersebut.

"Pangan lokal harus diberdayakan, difortifikasi alias diberikan tambahan asupan gizi yang cukup sesuai kebutuhan. Juga bagaimana agar cocok dikonsumsi dan mencegah stunting, serta disukai anak-anak," ujarnya.

Menristek juga meminta BPTBA untuk mendorong UMKM masih sangat sedikit untuk bisa naik kelas. Dengan keunggulan dan berdasarkan penelitian tentang teknologi bada LIPI tersebut menjadi harapan inovasi UMKM nasional.

Selain itu, Bambang berharap BPTBA LIPI dapat mengembangkan metode deteksi halal yang lebih cepat dan akurat. BPTBA dapat mengembangkan sumber daya hayati lokal seperti coklat ataupun bahan obat yang bisa diolah menjadi makanan.

Deputi bidang jasa Ilmiah LIPI Mego Pinandito mengungkapkan bahwa BPTBA adalah salah satu satuan kerja dari 40 unit kerja penelitian di LIPI yang secara khusus menangani bidang pangan. Terkait pangan, fokus BPTBA adalah meneliti, mengembangkan, dan mengaplikasikan teknologi untuk memanfaatkan bahan alam untuk pangan dan pakan.

"Bahan alam yang diproses tanpa menggunakan pengawet, tidak hanya tanaman yang  ada di darat tetapi juga biota laut,” sambungnya.

Mego juga memberikan arahan kepada BPTBA untuk juga mengembangkan pangan berbahan organik. “Salah satu yang menjadi target renovasi laboratorium LIPI adalah mengembangkan pusat penelitian pengembangan produksi pangan dalam konteks halal,” pungkasnya.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya