BMKG: Potensi Hujan Sedang hingga Deras saat Nataru

Atalya Puspa
17/12/2020 19:15
BMKG: Potensi Hujan Sedang hingga Deras saat Nataru
BMKG memprakirakan hujan ringan hingga deras pada libur natal dan tahun baru.(Antara)

KEPALA Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab mengungkapkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada pada periode natal dan tahun baru (Nataru).

"Secara umum saat ini di sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Curah hujan pada musim hujan tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi karena adanya fenomena La Nina," kata Fachri kepada Media Indonesia, Kamis (17/12).

Fachri menjabarkan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di pesisir barat Sumatera, sebagian besar Jawa, Kalimantan bagian Barat dan Utara, Sulawesi bagian Selatan dan Tengah serta Papua.

Masyarakat diharapkan mewaspadai potensi bencana hidrometerologi yang dapat timbul seperti banjir, banjir bandang dan longsor. "Antisipasi yang perlu dilakukan adalah memastikan lingkungan kita siap untuk menerima dan mengalirkan air hujan. Untuk masyarakat yang melakukan perjalanan, pastikan siap untuk melakukan perjalanan dalam kondisi hujan," tandasnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar BPBD provinsi meminta BPBD Kabupaten Kota untuk menyiapkan langkah langkah dan upaya kesiapsiagaan guna mencegah dampak banjir, banjir bandang, tanah longsor yang mungkin timbul dari tingginya intensitas hujan.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengungkapkan, sejumlah langkah pencegahan tersebut diantaranya melakukan koordinasi secara berkala dengan dinas terkait dan aparatur Kabupaten/Kota di daerah setempat.

Selain itu, melakukan monitoring untuk mendapatkan update informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui website resmi BNPB.

"Selain itu, eningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi terkait upaya pencegahan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dengan menggunakan media elektronik atau media sosial mengingat wilayah Indonesia sedang mengalami pandemi covid-19," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (9/12).

Selanjutnya, BPBD provinsi dan daerah diharapkan melakukan koordinasi dengan Dinas dan Lembaga/Organisasi terkait (Dinas Kominfo, RAPI, ORARI, SENKOM, Forum PRB Daerah, dll) dalam penyebarluasan informasi peringatan dini banjir, banjir bandang, dan tanah longsor secara berkala sampai kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang risiko tinggi.

"Daerah juga diimbau untuk menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang terpisah antara masyarakat yang sehat dengan terkonfirmasi positif covid-19," tambahnya.

Ia melanjutkan, BPBD juga harus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat terkait penyiapan fasilitas kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dsb) dan sistim rujukan terutama bagi rumah sakit yang berada di wilayah risiko tinggi bencana

Selain itu, menyiapkan infrastruktur 3T (tracing, testing, treatment) di tempat evakuasi dan pengungsian sesuai protokol tempat pengungsian pada masa pandemi covid-19 serta menegakkan protokol kesehatan (3M) selama ditempat pengungsian..

"Terakhir, mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya yang ada di daerah (sumber daya manusia, peralatan, logistik, dll) serta perencanaan mobilisasinya untuk pengungsi," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Satgas Sumut Keluarkan 6 Imbauan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya