Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso menggelar simulasi vaksinasi covid-19. Simulasi dilakukan untuk memetakan protokol pelaksanaan vaksinasi covid-19.
Tahap pertama vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan ada lebih dari 500 tenaga kesehatan di RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria penerima vaksin covid-19.
“Tenaga kesehatan yang masuk kriteria penerima vaksin sebanyak 575. Setelah diskrining ada yang eksklusi apakah karena hamil atau komorbid jadi tinggal 375 orang,” katanya di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Rabu (16/12).
Baca juga: Vaksinasi Dimulai Januari 2021
Sejauh ini, pihaknya sudah membentuk panitia untuk pelaksanaan vaksinasi. Sehingga tenaga kesehatan RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria dan lolos skrining siap menjalani vaksinasi.
Tata cara vaksinasi dimulai dari pendaftaran, skrining, pemeriksaan dokter, vaksinasi, dan observasi.
Pendaftaran dilakukan melalui google form dengan mengisi data identitas diri, gejala yang sama seperti covid-19 dan riwayat penyakit terdahulu. Setelah itu, penerima vaksin menuju meja skrining untuk memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.
Setelah memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin, dilanjutkan masuk ke ruang layanan vaksinasi.
Setelah diberi vaksin, selanjutnya penerima menuju meja observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) atau tidak.
Usai 30 menit menunggu, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, pemerima vaksin diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Penerima vaksin diminta kembali setelah dua minggu ke depan untuk vaksinasi yang kedua.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan simulasi akan terus dilakukan secara masif.
“Saya bersyukur karena simulasi yang kita laksanakan berjalan baik dan kita akan secara masif melakukan simulasi sampai waktu tiba dimana Emergency Use Autorization sudah diberikan BPOM baru kita bisa melaksanakan vaksinasi,” kata Terawan.
Ketika tiba waktunya vaksinasi, tambah Menkes, sudah tidak ragu-ragu lagi karena sudah terbiasa saat simulasi. Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MENKO PMK) Muhadjir Effendy mengaku antusias menyaksikan simulasi vaksinasi covid-19 di RSPI Sulianti Saroso.
Walaupun simulasi vaksin tersebut baru ditetapkan untuk pemberian kepada tenaga kesehatan, ke depannya, tinggal diselaraskan bagaimana simulasi pemberian vaksin untuk masyarakat.
Namun demikian, baginya yang terpenting adalah tidak ada KIPI setelah vaksinasi.
“Tidak ada KIPI setelah vaksin. Itu yang paling penting. Mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambah imunitas tenaga kesehatan,” sebut Menko PMK Muhadjir. (OL-1)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved