Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
METODE vaksinasi covid-19 melalui jalur mandiri diminta dipertimbangkan kembali. Pemerintah diharapkan menanggung biaya vaksin untuk masyarakat.
"Yang jelas, Komisi IX mendorong agar mereka yang diberikan vaksin itu gratis semua," kata anggota Komisi IX Saleh Daulay, Rabu (16/12).
Jika tidak bisa digratiskan, pemerintah diminta mengubah kuota skema vaksin covid-19.
Baca juga: Satgas Covid-19: Menghalangi Petugas Harus Ditindak Tegas
Saat ini, skema vaksin gratis sebesar 30% dari target 107 penduduk berusia 18-59 tahun. Sementara itu, skema mandiri ditetapkan sebesar 70%.
"Skema vaksin itu nanti dibalik 30 dan 70. Tujuh puluh persen yang gratis dan kemudian 30 untuk yang mandiri. Kalau itu masih masuklah," ungkap dia.
Salah satu alasan vaksin covid-19 digratiskan yakni untuk mengurangi beban masyarakat. Dikhawatirkan, tidak semua orang mampu membayar biaya vaksin covid-19.
Dia pun mencontohkan jika harga vaksin covid-19 sebesar Rp200 ribu per dosis, masyarakat harus merogoh kocek Rp400 ribu. Sebab, pemerintah merencanakan penyuntikan vaksin dilakukan dua kali atau dosis setiap orang.
"Kalau Rp400 ribu, misal dalam satu keluarga ada 5 orang, berarti menjadi Rp2 juta," ungkap dia.
Mantan Wakil Ketua Komisi IX itu menilai angka tersebut cukup besar. Dia yakin tidak semua keluarga di Indonesia mampu membiayai program tersebut.
"Jadi Rp2 juta itu kan besar, itu belum tentu sanggup masyarakat," sebut dia.
Selain itu, Saleh mengaku belum mendapatkan penjelasan secara rinci alasan pemerintah memberikan kuota lebih besar untuk skema mandiri. Namun, dia menilai salah satu alasan pemerintah karena skema gratis ini bakal dilakukan bersama lembaga internasional.
"Nah, kalau program vaksin gratis dari lembaga lain itu masuk, berarti sebetulnya skema ini masih bisa berubah. Jadi yang gratis akan lebih banyak lagi," ujar dia. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved