Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Warga Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 Masih tahap Finalisasi

Ferdian Ananda Majni
15/12/2020 20:06
Warga Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 Masih tahap Finalisasi
Vaksin Covid-19 tiba di Indoensia(Antara/Dhemas Reviyanto)

PEMERINTAH tengah menyusun peta jalan atau roadmap yang isinya menjelaskan mekanisme pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara menyeluruh.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, kelompok prioritas penerima vaksin di Indonesia masih dalam tahapan finalisasi.

"Merujuk kepada pernyataan Menkes terakhir bahwa yang diprioritaskan ialah tenaga kesehatan dan asisten namun tidak menutup kemungkinan untuk memperluas sub populasi penerima," kata Wiku kepada Media Indonesia, Selasa (15/12).

Dia menegaskam selama menunggu vaksinasi, masyarakat tetap mematuhi ptotokol 3M yang mencakup memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sehingga kepatuhan terhadap 3M menjadi metode pencegahan penularan Covid-19.

"Pada prinsipnya pemerintah menargetkan cakupan yang luas untuk mencapai herd immunity di masa pandemi Covid-19," sebutnya.

Sebelumnya, Badan PBB untuk pendidikan, UNESCO, Senin (14/12), meminta negara di dunia untuk memprioritaskan para guru untuk mendapatkan aksen covid-19 dan memandang mereka sebagai pekerja garis depan.

Baca juga : Satgas: Rumah Sakit Jangan Dulu Promosi Vaksinasi

Seruan itu muncul saat Amerika Serikat (AS), negara yang paling parah dihantam pandemi covid-19, memulai program vaksinasi terbesar sepanjang sejarah.

"Seiring perkembangan positif vaksinasi covid-19, kami merasa guru dan personel pendukung pendidikan lainnya harus masuk kelompok priorotas," ujar Ketua UNESCO Audrey Azoulay dalam pesan video bersama Kepala organisasi internasional guru, Education International (EI), David Edwards

Azoulay dan Edwards mengatakan saat sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya ditutup untuk mencegah penyebaran covid-19, para guru tetap berada di garis depan.

Sekolah pindah secara daring sehingga "Para guru menemukan cara baru untuk mengajar dan belajar," ujar keduanya.

"Saat sekolah dibuka kembali, para guru dengan gagah berani kembali ke ruang kelas," imbuh mereka.

Menggarisbawahi bahwa sekolah adalah kebutuhan pokok yang tidak tergantikan, UNESCO dan EI menyerukan agar guru mendapatkan prioritas mendapatkan vaksin Covid-19. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik