Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masyarakat tidak Patuh Prokes, Keselamatan Tenaga Medis Terancam

Theofilus Ifan Sucipto
13/12/2020 09:14
Masyarakat tidak Patuh Prokes, Keselamatan Tenaga Medis Terancam
Seorang tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

MASYARAKAT diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan meski vaksin covid-19 sudah ada di Indonesia. Ketidakpatuhan tidak hanya berdampak pada lonjakan kasus namun juga memengaruhi keselamatan tenaga medis.

"Tenaga medis kita bisa kelabakan dan prestasi kita menyembuhkan pasien akan dipertaruhkan," kata juru bicara vaksinasi covid-19 bidang perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan, termasuk imunisasi atau vaksinasi, Reisa Broto Asmoro, dalam video Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Minggu (13/12).

Reisa mengatakan kenaikan kasus membuat pasien covid-19 harus dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Artinya, semakin banyak tenaga medis dan sumber daya di fasyankes yang harus dikerahkan.

Baca juga: Pandemi Tak Halangi Semangat Belajar Mengajar

"Waspada fasilitas di rumah sakit bisa kewalahan," ujar dia.

Reisa mengajak masyarakat segera memutus mata rantai penularan covid-19 sejak dini. Pelaksanaan protokol kesehatan 3M menjadi langkah paling ampuh sambil menunggu vaksin didistribusikan.

"Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai perlindungan tapi ingat tetap memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan," papar Reisa.

Upaya 3M, kata Reisa, perlu didukung 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Dua jurus tersebut diyakini ampuh menekan covid-19 jika dilakukan bersamaan secara disiplin.

"Dengan demikian semakin yakin bisa segera taklukkan virus penyebab covid-19 dan menghentikan pandemi," ujar dia.

Reisa mengimbau masyarakat tidak lengah dan mengendurkan semangat jelang akhir tahun. Apalagi, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kepatuhan memakai masker jeblok dari 83,67% pada September 2020 menjadi 57,78% pada awal Desember 2020.

Disiplin menjaga jarak turut merosot dari 59,57% menjadi 41,75% pada periode yang sama.

"Apalagi akhir tahun sudah di depan mata, maka jangan lagi kita menambah kasus baru," pungkas Reisa. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya