Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH emerintah telah merencanakan akan memberikan vaksin Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok. Meski demikian skema vaksinasi mandiri belum diputuskan.
Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi adanya pemberitaan mengenai rumah sakit swasta yang membuka layanan reservasi vaksin Covid-19.
"Belum ada kebijakan pemerintah tentang hal itu," ujar Prof. Wiku ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (11/10).
Saat ini, pemerintah memutuskan untuk mendahulukan pemberian vaksin Covid-19 buatan perusahaan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok, untuk tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung fasilitas layanan kesehatan.
"Iya masih seperti itu," imbuhnya.
Secara terpisah, Juru Bicara vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan terkait program vaksinasi mandiri masih dalam tahap proses perencanaan. Apabila telah diputuskan, pemerintah akan menginformasikan pada masyarakat.
"Nanti akan diinfokan secara bertahap informasi lebih lanjut ya," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan itu ketika dikonfirmasi, Jumat (11/12). Mengenai informasi layanan reservasi vaksin Covid-19 oleh rumah sakit swasta, menurut Nadia bisa diklarifikasi pada fasilitas layanan kesehatan tersebut.
"Kalau terkait RS yang membuka pendaftaran bisa diklarifikasi langsung," tuturnya.
Baca juga: Satpol PP Tutup 201 Restoran dan Kafe Selama PSBB Transisi
Seperti yang telah diberitakan, sejumlah RS swasta membuka layanan reservasi vaksin Covid-19. Salah satunya RS Universitas Islam Indonesia (UII) yang melayani reservasi vaksin Covid-19 dengan perjanjian (appointment).
Berdasarkan informasi pada akun instagram RS tersebut, masyarakat yang berminat dapat menghubungi nomor Whatsaap dengan menyertakan nama, nomor telefon, dan alamat domisili. Selain itu, RS lain yang Bunda Jakarta juga membuka layanan terkait vaksin Covid-19 melalui Call Center.
Pemerintah Indonesia mendatangkan 1,2 juta vaksin Sinovac untuk program vaksinasi awal, Minggu (6/12). Namun, penggunaannya masih harus menunggu izin yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat rekomendasi emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan vaksin yang bersifat sementara. Vaksin tersebut saat ini tengah dilakukan pengujian oleh PT Bio Farma. (OL-4)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
16.450 dosis vaksin covid-19 Sinovac dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk program vaksinasi yang terkait pelayananan publik.
"Pemerintah berkomitmen menyediakan setiap dosis vaksin yang efektif serta aman,"
"Untuk itu masyarakat yang merasa nyaman untuk menggunakan vaksin Sinovac, kami membuka peluang vaksin tersebut untuk bisa digunakan juga sebagai vaksin booster,"
Yahya menjelaskan kewajiban itu diatur dalam Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal dan UU tentang Perlindungan Konsumen.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian booster bagi mereka yang telah menerima vaksin sebelumnya.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved