Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Menkes: Vaksinasi Sasar 107 Juta Warga, Butuh 246,51 juta Dosis

Ferdian Ananda Majni
10/12/2020 20:54
Menkes: Vaksinasi Sasar 107 Juta Warga, Butuh 246,51 juta Dosis
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

PROGRAM vaksinasi covid-19 akan menyasar 107 juta jiwa atau 67% dari total penduduk Indonesia yang berusia usia 18 hingga 59 tahun. Namun, dari jumlah itu mayoritas mendapatkan vaksin melalui skema mandiri sebanyak 75 juta orang.

"Program vaksinasi covid-19 sebanyak 107 juta orang, yaitu 75 juta orang skema mandiri dan 32 juta orang skema program," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat bersama Komisi IX, Kamis (10/12).

Menurut Terawan, selanjutnya pada skema program akan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, puskesmas, dan fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.

"Target penerima vaksin program ini meliputi tenaga kesehatan, pelayan publik esensial, masyarakat kurang mampu, dan masyarakat rentan," sebutnya.

Sedangkan program vaksin mandiri diselenggarakan melalui Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, melalui distributor ke fasilitas pelayan kesehatan BUMN dan swasta. Dimana target penerima vaksin mandiri meliputi masyarakat peserta BPJS Kesehatan, non BPJS Kesehatan, pengguna asuransi kesehatan lainnya, dan kalangan pribadi.

Dia menambahkan dari jumlah itu, diperkirakan kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia mencapai 246,51 juta dosis. Rinciannya, masing-masing untuk skema program sebanyak 73,96 juta dosis dan sebanyak 172 juta dosis untuk skema mandiri.

"Takaran itu sudah sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan 107 juta sasaran atau 67% dari 160 juta orang usia 18-59 tahun kebutuhan vaksin sebanyak 246 juta perhitungan kebutuhannya," paparnya.

Hingga kini, Kata Terawan hanya Inggris yang baru menjalankan vaksinasi dengan izin penggunaan darurat (EUA) menggunakan vaksin Corona Pfizer. Sebab, kebanyakan vaksin masih dalam tahap uji klinis fase ketiga sehingga efektivitas vaksin Sinovac juga belum bisa dipastikan.

"Di dunia yang baru keluar EUA, baru Pfizer kemarin yang baru disuntik. Untuk yang lainnya belum pernah ada. vaksinasi belum ada. Kalau ada ribuan orang dikerjakan itu masih dalam kapasitas uji klinis 3 yang dilebarkan mau berapa pasiennya," lanjutnya.

Baca juga: Stafsus Presiden Ayu Kartika Dewi Terinfeksi Covid-19

Namun demikian, Terawan mengaku belum ada vaksin yang mendapatkan izin edar dan bisa digunakan. Oleh karena itu, pihaknya mempelajari satu per satu semua vaksin yang didatangkan ke tanah air.

"Tetapi ini sebenarnya vaksinnya belum ada izin edar yang bisa kita gunakan jadi sebenarnya harus kita pelajari semua satu per satu vaksinnya demi keselamatan itu yang kami lakukan pak," lanjutnya

BPOM juga tengah melakukan pemantauan terkait vaksin korona yang efektif dan cocok digunakan di Indonesia. Kata Menkes, penilaian itu termasuk dengan proses distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Dan apa yang dikerjakan oleh BPOM adalah rangkaian apa yang paling cocok untuk Indonesia ini dengan demografi dengan suku yang berbeda terpisah-pisah itu apa yang paling nyaman. Menyangkut distribusinya itu juga menjadi pertimbangan yang tidak mudah," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan pihaknya berupaya untuk mempercepat proses penerbitan EUA vaksin Covid-19. Begitu juga kerja sama dengan berbagai pihak ditingkatkan guna memastikan keamanan program vaksinasi Covid-19.

"Kami selalu siap untuk bekerja sama dan mempercepat emergency use authorization ini secepatnya," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin memprediksi program vaksinasi mandiri bisa dilakukan selama 5 hingga 6 bulan.

Perhitungan itu, berdasarkan asumsi sebanyak 6.700 rumah sakit (RS) dan klinik BUMN maupun swasta siap melakukan vaksin. Dimana setiap RS diasumsikan mampu melakukan vaksinasi terhadap 300 orang per hari,l dan untuk klinik sebanyak 100 orang per hari.

"Asumsinya, kami bisa melakukan vaksinasi mandiri sebanyak 16 juta orang per bulan atau kalau memenuhi target Pak Menkes yang 75 juta orang itu bisa kami lakukan Insyaallah dalam 5 bulan-6 bulan," pungkasnya.

Berdasarkan data, terdapat 10.900 unit rumah sakit dan klinik dan yang siap untuk melakukan program vaksinasi mandiri sebanyak 6.700 unit RS dan klinik di tanah air. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya