Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PLATFORM Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta) yang secara resmi akan diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 12 Desember mendatang diharapkan bisa menjadi ekosistem yang memberikan simbiosis mutualisme yang menguntungkan antara inventor dan investor.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Dr.Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P dalam webinar bertajuk 'Ngopi di Kedai Bareng Kedaireka Jilid 2', Rabu (9/12).
Selain itu, jelas Paris, dengan Kedaireka, industri dapat menggunakan usulan reka cipta yang ditawarkan oleh perguruan tinggi untuk membangun ekosistem reka cipta di Indonesia sebagai implementasi Kampus Merdeka.
"Selanjutnya akan mendorong peran dunia industri dalam mendukung para pereka cipta di perguruan tinggi, karena kolaborasi dari perguruan tinggi dan industri menjadi syarat wajib untuk mengajukan hibah matching fund," jelas Paris.
Lebih jauh, Paris menjelaskan bahwa acara webinar ‘Ngopi di Kedai Bareng Kedaireka Jilid 2’ merupakan media komunikasi yang ingin disampaikan kepada para insentif bahwa Indonesia mempunyai banyak inovator muda.
Di sisi lain, Direktur PT Stechoq Robotika Indonesia Malik Khidir yang menjadi salah satu pembicara menyatakan bahwa jangan sampai sumber daya manusia yang dimiliki Indonesa hanya menjadi operator saja, namun harus menjadi inovator. Menurut Malik Khidir, Kedaireka merupakan cerminan dari simbiosis mutualisme karena akan saling menguntungkan antara investor danpenerima investor.
Malik juga berharap, Kedaireka dapat memfasilitasi antara investor, industri, serta kampus. "Mari kita berkarya bersama untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Malik.
Kedaireka sendiri merupakan salah satu upaya Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. Platform ini merupakan wadah berkumpulnya berbagai unsur dalam penta helix yang akan berkolaborasi dan sinergis untuk memajukan Indonesia. (RO/R-1)
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Keberlanjutan organisasi tak hanya ditentukan teknologi dan sistem, tetapi juga oleh pemimpin yang mampu menjawab tantangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
UIII meluncurkan Indonesian Institute for Human Fraternity, sebuah lembaga yang akan mengawal penerjemahan nilai-nilai persaudaraan manusia ke dalam kebijakan dan program konkret.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved