Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kedaireka Kemendikbud, Kolaborasi Kampus dan Dunia Industri

Syarief Oebaidillah
07/12/2020 20:26
Kedaireka Kemendikbud, Kolaborasi Kampus dan Dunia Industri
Kedaireka Kemendikbud(MI/Syarief Oebaidillah)

KEMENDIKBUD luncurkan Platform Kedaireka (Kerjasama Dunia Industri dan Reka Cipta) pada Sabtu (12/12), sebagai upaya meningkatkan kreativitas kalangan perguruan tinggi. Sekaligus tempat atau rumah yang menjadi penghubung serta sinergi dengan dunia kerja dan dunia industri.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti-Kemendikbud), Nizam dapat diartikan sebagai Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta. Reka cipta merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi sebuah karya.

“Tanpa adanya sinergi dan kolaborasi antara dunia kerja dan dunia industri dengan dunia pendidikan tinggi maka akan terjadi tautan yang hilang atau broken link,” kata Nizam, pada konferensi pers Grand Launching platform Kedaireka di Jakarta, Senin (7/12).

Dia menjelaskan, Kedaireka adalah platform untuk membangun optimisme bagi dunia pendidikan tinggi yang memiliki berbagai masalah dan kebutuhan,menjadi tempat bertemu dengan dunia industri,menjadi tempat bertemu para inventor dengan investor.

Hal tersebut juga dilandaskan pada terciptanya Kampus Merdeka yang merupakan pola baru dalam sistem pembelajaran Pendidikan Tinggi di Indonesia, sehingga beberapa hal perlu disesuaikan dalam menghadapi perubahan zaman seperti kurikulum, sistem teknologi informasi dan lainnya.

Guru Besar UGM juga mengungkapkan, Platform resmi Kedaireka dibuat dalam membangun ekosistem Kampus Merdeka dengan harapan akan menjadi wadah kolaborasi nyata, pertemuan antara Perguruan Tinggi dengan dunia Industri sebelum mengajukan hibah matching fund.

Matching fund merupakan bantuan dana yang diberikan untuk melengkapi atau memperkuat sebuah program hilirasi karya reka cipta perguruan tinggi dengan industri atau investor. Adanya potensi dan peluang yang besar serta kebutuhan dunia industri atas hasil reka cipta perguruan tinggi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Saat ini, total dari matching fund yang tersedia sebanyak Rp250 miliar.\

Baca juga : Menristek: Riset dan Inovasi Kurangi Ketergantungan Impor

Koordinator Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta, Achmad Adhitya Maramis menambahkan Kedaireka berperan sebagai rumah bagi para peneliti, tempat melayani industri serta masyarakat, dan tempat terbentuknya _startup_. Kedairekadiharapkan dapat menjadi rumah sinergi pentahelix lain yang hendak turut berkontribusi memajukan bangsa.

“Selama ini program lain yang dilakukan pemerintah sudah dijalankan dengan baik, tapi harus lebih dioptimalkan dengan memiliki “rumah” yang tepat. Dengan adanya Kedaireka, semua inovator di seluruh Indonesia kini memiliki rumah untuk berkumpul memberikan solusi terbaik untuk bangsa sesuai dengan logo Kedaireka,” jelas Achmad Adhitya.

Adhitya menegaskan, Kedaireka ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dan bersinergi secara pentahelix agar kehadirannya menjadi optimal. Dikatakan Kedaireka harus menjadi gerakan yang dapat menggabungkan semua potensi bangsa, kampus, dan industri untuk menjadi solusi bagi masyarakat khsusunya di tengah pandemi.

Capaian kolaborasi ini nantinya dapat dijabarkan sesuai kebutuhan masing-masing klaster, seperti: otomatif, agrobisnis, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Menurut Adhitya saat ini, telah terdaftar 1.470 Perguruan Tinggi PTN dan PTS, 138 Industri, dan 2131 Insan Dikti yang telah mendaftarkan dirinya pada platform Kedaireka. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya