Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
RANGKAIAN penyelenggaraan Indonesia Youth Climate Summit (IYCS-2020) telah dilaksanakan dari bulan Agustus hingga Desember 2020 dengan berbagai kegiatan secara daring. Puncaknya, IYCS 2020 yang mengangkat tema “Indonesia Youth Accord“ melangsungkan webinar melalui aplikasi Zoom dan streaming Youtube pada Senin (7/12/2020).
Dalam sambutan mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong, menyampaikan bahwa IYCS 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi global virus Covd-19 ini, diharapkan menjadi pusat pertukaran informasi dan aspirasi generasi muda Indonesia sebagai referensi pengendalian perubahan iklim.
"Informasi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini berguna untuk membantu menyuarakan perubahan cara hidup dari business-as-usual, dengan cara memperkuat sains dan tindakan inovatif dalam mewujudkan tujuan masa depan," ungkap Wamen Alue Dohong.
Wamen Alue Dohong menyampaikan lebih lanjut, Kegiatan ini sangat relevan dimana para pemuda dengan energi dan semangat, idealisme dan pemikirannya dapat menyuarakan suara peduli lingkungan dan diharapkan dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang.
IYCS 2020 diselenggarakan guna mendorong semangat generasi muda Indonesia untuk memperkuat peran, sekaligus membangun jejaring dalam kontribusinya terhadap pengendalian perubahan iklim, pencapaian SDGs 2030, serta menyiapkan suara generasi muda Indonesia dalam strategi soft diplomacy pada Paviliun Indonesia on COP 26 UNFCCC November 2021 di Glasgow, United Kingdom.
Webinar puncak kegiatan IYCS 2020 menghadirkan narasumber para Youth Indonesia seperti Abizar Ghiffary, Presiden Seangle Indonesia, kemudian Anindita Sekar Jati, New Energy Nexus yang juga Climate Reality Leader, Bulan Ghaisan Khairani dari Sekolah Nasional Satu (Nassa), dan Raimi Panigoro dari PT. Medco Energi Internasional.
Selain itu, terdapat juga pembicara dari Pemuda Indonesia yang pernah hadir pada UNFCCC COP 25, dari Kalimantan Timur Muthia Amandha selaku CEO Hiro Waste Cooker, Hadis Surya Palapa Direktur Operasi dan Produksi PT. Bukit Asam, Tbk., Lestika Sari dari DAOPS Manggala Agni XIV Banyuasin Sumsel, Haning Pratiwi dari Yayasan Palung dan Robertus Darren Radyan Climate Reality Leader.
Pada webinar ini juga turut hadir, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, G. Budisatrio Djiwandono, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugardiman, Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK, Agus Justianto, serta Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia, Sarwono Kusumaatmadja.(RO/OL-09)
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Tren pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda.
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
Setiap generasi sudah pasti memiliki perspektif, gaya, dan harapan masing-masing dengan keunikan sendiri. Begitu pula dengan tantangan-tantangan komunikasi.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved