Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari, air Sungai atau krueng Keureuto dan Krueng Peuto yang melintas kecamatan tersebut meluap sehingga sungai tak mampu menampung air dan meluber ke pemukiman penduduk.
Banjir mengepung 87 desa di 23 kecamatan di Aceh Utara sejak Jumat 04 Desember 2020 pukul 05.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Sunawardi mengatakan sebanyak 18.000 ribu lebih warga harus mengungsi ke Meunasah dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir.
Baca juga: Banjir dan Longsor Lebak, Satu Warga Masih Hilang
"Akses jalan utama menghubungkan Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara sudah tak bisa dilalui lagi," kata Sunawardi dalam keterangannya, Senin (7/12).
Bahkan akibat bendungan Krueng Pase jebol, lebih 3.000 Ha sawah terancam gagal panen. Sedangkan, di Gampong Leubok Mane Kecamatan Langkahan salah satu warga patah tulang akibat tumbang pohon dan sudah dirujuk Ke Rumah sakit.
Sunawardi, menambahkan telah bertolak ke Aceh Utara di lokasi banjir guna memberi bantuan masa panik untuk korban terdampak. Minggu (6/12). “Kita akan bantu tambahan perahu polyethilene lengkap, logistik pangan dan dan sandang," sebut Sunawardi.
Tim BPBA yang turun ke lokasi juga turut membantu tim TRC BPBD Aceh Utara melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman seperti meunasah gampong
“BPBA telah mengirim juga 2 unit boat polyethilen dan mesinnya untuk membackup evakuasi korban yang terjebak banjir" paparnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah mengatakan, empat perahu karet disiagakan di pusat Kota Lhoksukon, Aceh Utara. Beliau meminta para pengguna jalan Banda Aceh- Medan agar berhati-hati karena ketinggian air pada badan jalan sudah mencapai 1-2 Meter.
Amir juga meminta Pak Camat/Muspika dan Perangkat Gampong setempat dapat melapor secara kontinu perkembangan dan meminta kepada Tim BPBD yang bertugas terus memantau lokasi, kewaspadaan dan koordinasi guna membangun kerja sama seluruh instansi terkait dalam menangani bencana banjir ini.
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Jika akan melewatkan momen liburan di kawasan wisata outdoor atau kawasan wisata air (sungai, air terjun, dan lainnya) pastikan sekeluarga mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul.
Wapres juga meminta dilakukan pemetaan risiko bencana secara tepat dan valid.
BNPB melaporkan belum ada laporan korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terjadi tadi malam pukul 23.29 WIB.
Sekarang cuaca masih banyak hujan. Tapi masuk Juli-Agustus Indonesia sudah bergulat dengan musim kemarau
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan melanda lima daerah di wilayah ini.
Rumah rusak akibat bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah yang melanda ratusan desa dalam wilayah administratif 39 kecamatan di Sukabumi, 3-4 Desember 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved