Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Sastra lisan sebagai salah satu kearifan lokal yang mengandung nilai luhur budaya Minangkabau bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk pendidikan karakter bagi siswa di Sumatra Barat.
"Sastra lisan memiliki nilai luhur yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan. Ia juga bersifat fleksibel sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pendidikan penguatan karakter," kata pengamat Budaya dari Universitas Andalas Eka Meigalia, M.Hum di Padang, Sabtu (5/12).
Salah satu contoh kesenian berbasis sastra lisan, kata Ega, adalah salawat dulang. Salawat dulang atau salawat talam merupakan sastra lisan Minangkabau yang bertema Islam. Kesenian ini menampilkan dua orang yang membacakan hafalan teks diiringi tabuhan dulang, nampan kuningan berdiameter 65 centimeter.
Baca juga: Banjir di Kota Medan Berangsur Surut
Menurut dia seniman tradisi yang berbasis sastra lisan di Minangkabau adalah orang yang telah "masak" dalam gelanggang. Mampu berinteraksi dan berimprovisasi sangat baik dengan penonton. Kemampuan itu membuat penampilan terasa lebih "cair" dan terasa dekat dengan penonton.
Improvisasi itu bisa pula menjadi kunci untuk memasukkan materi penguatan karakter Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Eka mengatakan, di tengah pandemi, pementasan seni tradisi yang melibatkan banyak orang menjadi tidak mungkin untuk dilakukan.
Untuk menjembatani hal tersebut, saat ini pentas seni tradisi dilakukan melalui beberapa platform media sosial.
"Live" di media sosial seperti facebook, instagram, zoom dan aplikasi serupa membuka ruang untuk terus berlanjutnya pementasan seni tradisi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Eka menyebut telah menggagas dan melaksanakan ide itu lewat "Marantang Curito", sebuah fasilitasi kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinilai sukses membawa panggung ke dunia maya.
"Sarana media sosial juga sudah sangat familiar bagi generasi muda sehingga kemungkinan penerimaannya bisa lebih baik pula," ujarnya.
Salah seorang siswa di Kota Padang, Andini menyebut ia menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengakses media sosial. Hampir semua waktu senggang ia menyempatkan melihat akun media sosialnya. Jika ada konten yang menarik, apalagi viral, ia biasanya menghabiskan waktu lebih banyak untuk mencermatinya.
Ia menilai materi pembelajaran melalui media sosial adalah wacana yang menarik. (Ant/H-3)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved