Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KANKER usus besar sering ditemukan pada rektum dan sigmoid yang ditandai dengan tumbuhnya benjolan yang tidak terkendali. Berbagai teknik operasi dilakukan untuk mengobati kanker ini dan masih terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil lebih baik. Dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Wifanto Saditya Jeo, mengatakan, operasi dengan teknik sayatan kecil (minimal ivasif) dapat dilakukan untuk kanker usus besar yang terjadi pada bagian bawah atau rectum.
"Teknik ini dinamakan Trans-Anal Total Mesorectal Excision (TaTME).
Ini merupakan tindakan operasi minimal invasif (minimal invasive surgery) yang efektif untuk pengobatan pasien kanker rektum (usus besar bagian bawah) dan juga untuk penanganan usus buntu serta batu empedu. Teknik TatME hanya membutuhkan luka sayatan sekitar 1-2 cm," ujar Wifanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
Lokasi ini berada 5-15 cm di atas anus dan tumbuhnya kanker pada lokasi tersebut menganggu fungsi otot sfingter yang mengatur pembuangan kotoran seperti proses defekasi (BAB). Umumnya, operasi kanker rektum membutuhkan sayatan di perut sepanjang 10-15 cm dan tumor dikeluarkan melalui luka sayatan besar. Sementara itu, teknik terbaru TaTME membutuhkan luka sayatan sekitar 1-2 cm dan memungkinkan spesimen tumor dan usus yang dipotong dapat dikeluarkan melalui lubang anus.
Kondisi sayatan lebih kecil sehingga bekas luka dan rasa sakit yang dialami lebih minim. Hal ini membuat pasien tidak membutuhkan obat nyeri dalam dosis besar dan mengurangi efek samping obat. Teknik ini juga membuat luka operasi lebih minimal dan proses perawatan di rumah sakit menjadi lebih singkat
"Kanker usus besar berisiko terjadi pada segala usia, baik kelompok muda maupun tua. Gejala awal kemunculan ditandai dengan adanya benjolan kecil jinak berupa polip yang dalam perkembangannya dapat bertransformasi menjadi ganas. Gejala lain ialah gangguan buang air besar (BAB) yang mengeluarkan darah, sembelit, atau diare tanpa sebab yang jelas. Seringkali juga diikuti dengan rasa sakit pada perut, mudah lelah, dan turunnya berat badan," tutupnya. (RO/A-3)
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
RiskesdasĀ 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved