Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Terkait pengawasan pembelajaran tatap muka 2021 mendatang, pakar kebijakan pendidikan Prof Cecep Darmawan menyebut bahwa pengawasan itu merupakan tanggung jawab yang melengkapi perencanaan program hingga pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut.
"Saya pikir pertama pemerintah khususnya Kemendikbud itu harus betul-betul menyiapkan perangkat regulasi petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis dan SOP secara retail, maka libatkan pemda," kata Cecep kepada Media Indonesia, Senin (30/11)
Apalagi memang secara arahan kewenangan dan tanggung jawab lapangan ada di pemerintahan daerah. Selanjutnya, apabila regulasi itu telah selesai secara komprehensif maka harus konsisten dan konsekuen.
Baca juga:Sekolah Tatap Muka Berisiko
"Ini persoalan serius tidak boleh main-main, menyangkut keselamatan dan kesehatan masyarakat. Meskipun sebenarnya belajar bisa dengan alternatif lain seperti PJJ terapi jika ada persoalan kesehatan dan keselamatan maka menjadi hal utama," sebutnya.
Dia menambahkan, opsi-opsi itu dalam kebijakan juga harus membuka ruang partisipasi publik dalam hal pengawasan, termasuk media. Selain pengawasan utama dilakukan pemerintah melalui dinas pendidikan.
"Ada juga fungsional pengawas, jadi itu harus difungsikan. Begitu juga kepala sekolah, guru dan orang tua, semua dalam komite sekolah harus dibuat mekanisme atau prosedur seperti pengawasan itu berjalan," paparnya.
Dia juga tak memungkiri dilakukan pengawasan internal, yakni teknikal tenaga kependidikan dan guru bisa mengawasi jalannya Pembelajaran Tatap Muka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Baca juga: Inilah Aturan Panduan Ibadah Natal 2020
"Seharusnya memang dipilih harusnya sekolah-sekolah yang siap saja dulu dengan infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Jadi sekolah-sekolah yang tidak memenuhi itu jangan sibuka karena itu sangat rawan," tegasnya.
Dalam protokol kesehatan, seharusnya upaya pelaksanaan swab kepada peserta didik dan guru bisa direalisasikan. Begitu juga untuk peserta didik SD dan SMP harus ada yang mengantar hingga tiba ke sekolah.
"Jadi harus dipastikan dia datang ke sekolah melalui apa? kita khawatir kalau dilepas, nantinya di sekolah ketat tetapi saat masuk sekolah atau keluar sekolah dia berkerumun atau menggunakan angkutan umum yang tidak memadai protokol kesehatan, inikan berbahaya," lanjutnya.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Berisiko
Kepala Pusat Kebijakan Publik LPPM UPI juga meminta agar pembelajaran tatap muka nantinya tidak diterapkan seperti dalam kondisi normal. Sehingga pembelajaran itu dilakukan seminimal mungkin dilakukan secara tatap muka.
"Jadi semaksimal mungkin belajar mandiri dan PJJ. sehingga sistem luring dan dan daring atau blade learning itu harus dioptimalkan. Kalau perlu anak-anak itu ke sekolah seminggu cukup 2 hari dan tidak ada jeda istirahat," ujarnya.
Cecep menegaskan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka juga pemerintah pusat tidak melepaskan tangan kepada pemerintah daerah. Sebab, unsur pengawasan harus ditingkatkan sehingga laporan dari sekolah ke pusat harus online dan real-time.
"Kalau perlu untuk sekolah-sekolah contoh, bisa dipasang CCTV yang dipantau langsung oleh siapapun untuk sample. Begitu juga evaluasi dalam 2 minggu pelaksanaan, ini bagian dari kontrol dan pengawasan," pungkasnya. (H-3)
Penyakit lingkungan di Jakarta masih sangat kompleks, seperti kenakalan remaja, tawur, narkoba, hingga judi online.
Panduan yang jelas bagi pemda dalam relaksasi anggaran penting diterbitkan revisi atas surat edaran yang telah diterbitkan Kemendagri.
KEPALA BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mendorong pemda meningkatkan kualitas kebijakan publik yang lebih inklusif dan partisipatif dengan aplikasi Liqlid
KETERBATASAN anggaran yang dimiliki dan meningkatnya kebutuhan perbaikan infrastruktur yang rusak, sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah mulai mengajukan pinjaman ke bank untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penggandengan pemerintah daerah penting dalam pencegahan kebocoran anggaran. Sebab, dana negara maupun daerah akan dikelola oleh mereka.
Keberhasilan PKG di daerah sangat bergantung pada beberapa faktor utama.
PERUBAHAN status Universitas Terbuka (UT) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) tidak serta-merta membuat perguruan tinggi tersebut meningkatkan biaya pendidikan.
Dalam jangka pendek, Dekan FEB UP yang baru, Dr Harnovinsah, akan menjalankan program fast track yakni mahasiswa dalam kuliah selama lima tahun mendapatkan dua ijazah S1 dan S2.
GAWAI dan peranti digital semakin masif digunakan anak dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
Prod1gy menjanjikan para pengajar mendapatkan penghasilan tambahan dengan terkoneksi dengan banyak murid.
Rektor UT Ojat Darojat didampingi Wakil Rektor UT M Yunus di sela sela wisuda mengutarakan syukurnya karena UT mendapatkan kepercayaan sebagai tempat kuliah bagi kedua figur publik itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved