Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOSEN IPB University dari Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (GFM-FMIPA), Dr Perdinan angkat bicara soal fenomena La Nina. Menurutnya, dampak positif dan negatif dari La Nina adalah dua sisi yang harus dikelola dengan baik.
Ia menjelaskan, La Nina sangat berdampak bagi Indonesia, terutama jika fenomena tersebut terjadi di musim penghujan pada wilayah yang bertipe iklim monsunal, yaitu wilayah yang memiliki curah hujan tinggi saat akhir dan awal tahun.
“Secara umum, jika La Nina terjadi di musim hujan maka dampaknya akan lebih besar, khususnya pada wilayah yang bertipe iklim monsunal. Seperti mayoritas Pulau Jawa, sebagian Sumatera, Bali dan di sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, La Nina akan menjadikan musim hujan bertambah lama dan curah hujan akan lebih tinggi,” kata Dr Perdinan dilansir dari laman IPB University.
Ia tak menampik bahwa dengan kondisi curah hujan yang lebih tinggi, potensi banjir bagi wilayah yang rentan juga semakin tinggi. Namun, Dr Perdinan menilai La Nina tidak selamanya identik dengan banjir.
Menurutnya, penambahan curah hujan tidak berarti harus selalu banjir. Fenomena ini juga dapat memberikan dampak positif sebab pasokan air menjadi lebih banyak.
"Kalau terjadi pada wilayah persawahan atau rentan banjir, bisa jadi musibah. Tapi jika jatuh di wilayah yang memiliki waduk dan terdapat pembangkit listrik tenaga air, ini bisa jadi berkah sebab menambah jumlah volume air di waduk. Kelebihan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengairan, cadangan air, pengisian waduk atau embung-embung,” urai Pakar Ekonomi Penilaian Informasi Iklim IPB University ini.
Pengalaman lokal
Dampak positif dan negatif dari La Nina, kata Dr Perdinan, bergantung bagaimana memanfaatkan informasi iklim dengan baik. Yang perlu dikembangkan saat ini adalah pemahaman atas fenomena ini, apa saja dampak positif terhadap wilayah dan komoditas yang diamati.
Hal yang juga tak kalah penting adalah memanfaatkan pengalaman lokal, sebab pada hakikatnya La Nina merupakan peristiwa periodik yang muncul berulang antara 3 sampai 7 tahun sekali. Dari situlah bisa ditentukan langkah yang bisa dilakukan agar dampak negatif La Nina bisa dihindari dan dampak positifnya bisa dimanfaatkan.
“Iklim adalah sumberdaya. Kalau kita bisa memanfaatkannya dan mengubah pola perilaku kita, itu akan berdampak positif. Misalnya ketika lahan pertanian itu mendapatkan air melimpah yang berpotensi menurunkan produktivitas, maka saluran irigasinya harus dipersiapkan dengan baik. Atau bisa dengan menanam pada luasan yang lebih luas, khususnya di wilayah sawah tadah hujan. Pemetaan luasan potensi dampak La Nina dan peta lahan persawahan sangat diperlukan untuk memberikan informasi respons yang perlu dilakukan dalam pengelolaan risiko iklim tersebut,” terang Sekretaris Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini.
Infrastruktur
Perencanaan pembangunan infrastruktur juga perlu memperhatikan potensi dampak La Nina. Pada wilayah yang sudah sering mengalami dampak La Nina, lanjut Dr Perdinan, maka pembangunan waduk atau media tampung air perlu mempertimbangkan potensi dampak La Nina ini.
Dengan begitu, volume waduknya bisa ditambah atau kekuatan struktur waduk disesuaikan dengan periode ulang dan potensi jumlah air yang akan jatuh di wilayah itu.
“Jika kita sudah tahu akan ada air yang jatuh sebanyak 20 liter, masa kita beli ember yang kapasitasnya hanya 5 liter? Ya pasti meluber dong,” pungkasnya. (H-2)
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
“Jangan main hujan, nanti sakit.” Kalimat ini kerap terdengar dari orang tua saat musim hujan tiba. Tidak sedikit yang mengaitkan hujan langsung sebagai penyebab anak pilek, demam, atau flu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode 12 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu 7 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diprediksi dilanda hujan.
Awalnya, pembagian sembako gratis sebanyak 500 paket dari Kasad berlangsung tertib. Namun tidak lama lokasi tempat pembagian sembako diguyur hujan lebat.
BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 26 Mei 2025. Hujan diramalkan mengguyur sebagian besar kawasan sejak pagi hingga malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved