Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DOSEN IPB University dari Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (GFM-FMIPA), Dr Perdinan angkat bicara soal fenomena La Nina. Menurutnya, dampak positif dan negatif dari La Nina adalah dua sisi yang harus dikelola dengan baik.
Ia menjelaskan, La Nina sangat berdampak bagi Indonesia, terutama jika fenomena tersebut terjadi di musim penghujan pada wilayah yang bertipe iklim monsunal, yaitu wilayah yang memiliki curah hujan tinggi saat akhir dan awal tahun.
“Secara umum, jika La Nina terjadi di musim hujan maka dampaknya akan lebih besar, khususnya pada wilayah yang bertipe iklim monsunal. Seperti mayoritas Pulau Jawa, sebagian Sumatera, Bali dan di sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, La Nina akan menjadikan musim hujan bertambah lama dan curah hujan akan lebih tinggi,” kata Dr Perdinan dilansir dari laman IPB University.
Ia tak menampik bahwa dengan kondisi curah hujan yang lebih tinggi, potensi banjir bagi wilayah yang rentan juga semakin tinggi. Namun, Dr Perdinan menilai La Nina tidak selamanya identik dengan banjir.
Menurutnya, penambahan curah hujan tidak berarti harus selalu banjir. Fenomena ini juga dapat memberikan dampak positif sebab pasokan air menjadi lebih banyak.
"Kalau terjadi pada wilayah persawahan atau rentan banjir, bisa jadi musibah. Tapi jika jatuh di wilayah yang memiliki waduk dan terdapat pembangkit listrik tenaga air, ini bisa jadi berkah sebab menambah jumlah volume air di waduk. Kelebihan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengairan, cadangan air, pengisian waduk atau embung-embung,” urai Pakar Ekonomi Penilaian Informasi Iklim IPB University ini.
Pengalaman lokal
Dampak positif dan negatif dari La Nina, kata Dr Perdinan, bergantung bagaimana memanfaatkan informasi iklim dengan baik. Yang perlu dikembangkan saat ini adalah pemahaman atas fenomena ini, apa saja dampak positif terhadap wilayah dan komoditas yang diamati.
Hal yang juga tak kalah penting adalah memanfaatkan pengalaman lokal, sebab pada hakikatnya La Nina merupakan peristiwa periodik yang muncul berulang antara 3 sampai 7 tahun sekali. Dari situlah bisa ditentukan langkah yang bisa dilakukan agar dampak negatif La Nina bisa dihindari dan dampak positifnya bisa dimanfaatkan.
“Iklim adalah sumberdaya. Kalau kita bisa memanfaatkannya dan mengubah pola perilaku kita, itu akan berdampak positif. Misalnya ketika lahan pertanian itu mendapatkan air melimpah yang berpotensi menurunkan produktivitas, maka saluran irigasinya harus dipersiapkan dengan baik. Atau bisa dengan menanam pada luasan yang lebih luas, khususnya di wilayah sawah tadah hujan. Pemetaan luasan potensi dampak La Nina dan peta lahan persawahan sangat diperlukan untuk memberikan informasi respons yang perlu dilakukan dalam pengelolaan risiko iklim tersebut,” terang Sekretaris Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini.
Infrastruktur
Perencanaan pembangunan infrastruktur juga perlu memperhatikan potensi dampak La Nina. Pada wilayah yang sudah sering mengalami dampak La Nina, lanjut Dr Perdinan, maka pembangunan waduk atau media tampung air perlu mempertimbangkan potensi dampak La Nina ini.
Dengan begitu, volume waduknya bisa ditambah atau kekuatan struktur waduk disesuaikan dengan periode ulang dan potensi jumlah air yang akan jatuh di wilayah itu.
“Jika kita sudah tahu akan ada air yang jatuh sebanyak 20 liter, masa kita beli ember yang kapasitasnya hanya 5 liter? Ya pasti meluber dong,” pungkasnya. (H-2)
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
TINGGINYA intensitas hujan yang terjadi sejak Minggu (3/8) malam menyebabkan banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
Asisten pembangunan DKI diminta agar merapikan dan mengelola dengan baik sepanjang sungai Ciliwung. Dengan begitu, bisa dijadikan tempat warga menikmati kota pada akhir pekan
Berdasarkan pendataan BPBD Kota Cimahi, ada 11 rumah dan satu sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Utama
BMKG. merilis prakiraan cuaca nasional. Kota-kota besar di Indonesia diprediksi mengalami beragam kondisi cuaca mulai dari cerah berawan hingga hujan
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
Model ponco itu longgar, bisa terbang saat berkendara dan berisiko menutupi visibilitas pengendara atau pun pengendara lain, hingga tersangkut di jari-jari roda sepeda motor.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan, pada Senin 14 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved