Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Konferensi Video Kini tidak Lagi Habiskan Kuota Internet

Widhoroso
03/11/2020 18:52
Konferensi Video Kini tidak Lagi Habiskan Kuota Internet
Konfrensi video banyak digunakan di masa pandemi Covid-19.(Jumpa.id)

PANDEMI Covid-19 telah mengubah platform konferensi video menjadi sangat penting, baik untuk bekerja maupun komunikasi pribadi. Selama pandemi, konfrensi video banyak diandalkan untuk melakukan komunikasi seperti mengadakan rapat atau belajar secara online.

Saat ini, hampir semua sektor dipaksa untuk melakukan transformasi digital dan inovasi teknologi untuk mendukung produktivitas. Mulai dari belajar, bekerja, berbelanja, hingga berobat, semua memanfaatkan layanan teknologi jarak jauh.

Namun, platform konferensi video yang ada saat ini tidak dibarengi dengan sisi keamanan dan kenyamanan penggunannya. Masalah terbesar adalah pemakaian data pengguna tanpa izin serta permasalahan bandwith dan koneksi, terlebih untuk wilayah di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).

Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, telah hadir layanan konfrensi video Jumpa.id yang merupakan karya anak bangsa. Rudi Bustanil Wijawa, Direktur PT Jumpa Daring Indonesia, menjamin platform konferensi video Jumpa.id lebih hemat kuota dibandingkan platform video konferensi lainnya.

"Untuk melakukan koneksi konferensi video atau webinar melalui Jumpa.id hanya butuh sekitar 128 Kbps. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan kebutuhan bandwitch dari platform lainnya yang membutuhkan bandwitch 800 Kbps hingga 1 Mbps," ujarnya, Selasa (3/11).

Rudi mengatakan hadirnya Jumpa.id karena di Indonesia infrakstutur internet belum menjangkau secara luas dan merata sehingga banyak orang yang harus menggunakan mobile data untuk melakukan konferensi video. "Artinya menggunakan paket data, kuotanya akan cepat habis kalau bandwith yang dibutuhkan besar. Dengan menggunakan Jumpa.id akan menghemat 80% kuota data, karena bandwith yang dibutuhkan kecil," jelasnya.

Kehadiran Jumpa.id ditandai dengan diskusi dan talkshow “Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri”, Senin (2/11). Hadir menjadi pembicara adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam, dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan.

Menurut Founder Innovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko, lahirnya Jumpa.id akan memfasilitasi ruang diskusi bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19 untuk saling berdiskusi dalam memunculjan ide-ide baru yang inovatif.

"Jumpa.id adalah sebuah langkah awal dari orang Indonesia untuk membangun fasilitas percakapan itu. Menciptakan sebuah proses demokrasi yang bukan sekedar hanya ada di DPR atau DPRD tapi juga dalam percakapan civil society atau masyarakat keseluruhan," jelasnya. (RO/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik