Vaksin Merah Putih Diproduksi dalam Enam Versi

Atikah Ishmah Winahyu
27/10/2020 18:55
Vaksin Merah Putih Diproduksi dalam Enam Versi
Ilustrasi peneliti saat mengembangkan vaksin covid-19 di laboratorium.(AFP)

INDONESIA tengah mengembangkan vaksin covid-19 secara mandiri dengan nama vaksin Merah Putih. Pembuatan vaksin menggunakan isolat virus yang bertransmisi di dalam negeri.

Kemudian, pengembangan bibit vaksin dikerjakan sejumlah pakar lokal. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut ada enam lembaga yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Rinciannya, LBM Eijkman, LIPI, UGM, UI, ITB dan Unair.

Keenam lembaga menggunakan platform yang berbeda. Dalam hal ini, LBM Eijkman, LIPI dan UGM menggunakan platform protein rekombinan. Adapun UI menggunakan platform DNA, RNA dan virus like particle. Kemudian, ITB dan Unair menggunakan platform adenovirus.

Baca juga: Jokowi Minta Harga Vaksin Mandiri Terjangkau

“Karena menggunakan platform yang berbeda, otomatis akan muncul enam versi vaksin. Tapi yang paling penting produknya sama, yaitu vaksin covid-19,” jelas Bambang dalam konferensi pers, Selasa (27/10).

Menyoroti platform yang berbeda, lanjut dia, tergantung pada teknologi yang dikuasai masing-masing institusi, peneliti dan track record. Pemerintah siap memfasilitasi produksi vaksin covid-19, ketika bibit vaksin sudah ditemukan.

“Tugas kami sampai prototipe, yaitu bibit vaksin. Selanjutnya, itu akan menjadi tanggung jawab Bio Farma, yang juga akan membentuk konsorsium bersama perusahaan swasta,” imbuh Bambang.

Baca juga: Dipuji WHO, Vaksin Asal Rusia tidak Dilirik Indonesia

Ada sejumlah tantangan dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Seperti, menggunakan sel makhluk hidup, sehingga prosesnya tidak bisa dipercepat. Di samping itu, bahan seperti reagen hingga hewan uji coba, berasal dari impor. Alhasil, menghambat aktivitas penelitian.

Namun, Bambang menegaskan pengembangan vaksin Merah Putih akan mengikuti seluruh prosedur. Termasuk, uji klinis untuk memastikan keamanan. Sehingga, tidak menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan nyawa manusia.

“Kami menerapkan kehati-hatian saat masuk tahap uji klinis vaksin Merah Putih,” tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya