Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
SELURUH masyarakat penting untuk mendapatkan vaksin covid-19. Tapi, dengan persediaan yang terbatas, pemerintah harus mengurutkan kelompok yang perlu didahulukan dalam vaksinasi covid-19 berdasarkan tingkat risikonya.
Itu disampaikan Staf Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Achmad Yurianto, Jumat (23/10). Berdasarkan diskusi yang dilakukan Kemenkes dengan berbagai pihak, termasuk WHO, para ahli, dan beberapa negara di dunia, kelompok yang harus divaksinasi terlebih dahulu ialah tenaga kesehatan.
Alasannya, tenaga kesehatan yang berada di rumah sakit rujukan melayani pasien covid-19. Kemudian tenaga kesehatan di laboratorium rujukan tempat pemeriksaan spesimen covid-19 yang berhadapan langsung dengan virus. Begitu pun tenaga kesehatan yang melaksanakan contact tracing untuk mencari kasus baru.
“Itu merupakan kelompok berisiko terkena paparan covid-19 dan menjadi sakit. Kelompok ini kalau kami perkirakan kurang lebih keseluruhannya hampir 2 juta orang. Tentu data ini akan kami update terus,” tuturnya.
Kelompok kedua yang akan divaksinasi terlebih dahulu ialah pekerja publik yang melaksanakan tugas penegakan operasi yustisi kepatuhan protokol kesehatan, seperti Satpol PP, Polri, dan TNI. Di samping itu, pekerja publik di bandara, stasiun, dan pelabuhan yang harus berhadapan dengan banyak orang setiap hari.
Nanti vaksinasi hanya akan dilakukan pada kelompok usia 18-59 tahun dan tidak memiliki penyakit komorbid berat. Sebab, Kemenkes masih belum memiliki data uji klinisnya.
“Tidak ada uji klinis yang dilakukan pada usia 0-18 tahun dan tidak ada uji klinis yang dilakukan di atas usia 60 tahun. Jadi kami tidak akan memberikan vaksinasi pada kelompok usia di luar 18-59,” jelasnya.
Namun, dia menegaskan, hal ini bukan berarti pemerintah akan mengabaikan kelompok usia tersebut. Dalam berjalannya waktu, Kemenkes akan melakukan penelitian untuk vaksin pada rentang usia di luar 18-59 tahun. (OL-14)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved