Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BMKG Gelar Latihan Mitigasi Tsunami IOWave 2020

(Wan/Ant/H-1)
07/10/2020 01:50
BMKG Gelar Latihan Mitigasi Tsunami IOWave 2020
SIMULASI METIGASI DAN EVAKUASI TSUNAMI SECARA VIRTUAL( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar latihan mitigasi tsunami Indian Ocean Wave Exercise (IOWave) 2020 dalam rangka merespons sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi bencana itu.

Untuk pelaksanaan IOWave telah disepakati tiga skenario, yaitu di Sunda Trench (Indonesia), Andaman Trench (India), dan Makran Trench (Iran). "Indonesia hanya berpartisipasi dalam skenario Sunda Trench, khususnya di selatan Pulau Jawa dengan gempa bumi magnitudo 9,1 kedalaman 10 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, kemarin.

Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan Inter-governmental Coordination Group/Indian Ocean Tsunami Warning Mitigation System (ICG/IOTWMS)-UNESCO ini dilakukan serentak di berbagai negara di sepanjang Samudra Hindia pada Selasa (6/10) pukul 10.00-12.15 WIB.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, IOWave tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemi covid-19 sehingga latihan dilaksanakan melalui virtual TTX (Table Top Exercise).

Menurut Rahmat, IOWave sangat penting dilaksanakan untuk mengevaluasi rantai peringatan dini tsunami dan kesinambungan prosedur operasional standar serta keterlibatan banyak pihak.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya melaksanakan geladi evakuasi, mengingat berdasarkan data BMKG terjadi lonjakan kejadian gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kejadian gempa bumi sebelum 2017 rata-rata 4.000-6.000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200. Namun, setelah 2017 meningkat menjadi lebih dari 7.000 kali dalam setahun. Bahkan 2018 tercatat 11.920 kali kejadian gempa. Ini sebuah lonjakan," jelas Dwikorita.

Hal tersebut perlu diwaspadai karena sebagian besar tsunami yang terjadi di dunia dipicu oleh gempa bumi. (Wan/Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya