Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

IDI: Covid-19 Susah Ditebak, Kasus Positif Masih Fluktuatif

Ferdian Ananda Majni
05/10/2020 17:45
IDI: Covid-19 Susah Ditebak, Kasus Positif Masih Fluktuatif
Petugas membersihkan lantai kamar yang akan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri di Graha Wisma Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakar(MI/VICKY GUSTIAWAN)

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto mengatakan bahwa penyebaran virus Ccvid-19 susah ditebak. Sehingga penambahan kasus Covid-19 fluktuatif setiap harinya.

“Covid-19 ini susah ditebak," kata Slamet Dalam diskusi bertajuk Pembukaan Hotel Isolasi Mandiri dan Pengaruhnya terhadap Wisma Atlet, di Graha BNPB, Senin (5/10).

Dia menjelaskan pada awal ditemukan kasus covid-19 DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus covid-19 tertinggi dan disusul Jawa Timur. Sebaliknya, kasus covid-19 di Jakarta meningkat lagi akhir-akhir ini.

Baca juga: Total 1.319 Relawan Sudah Disuntik Vaksin Sinovac

“Saya masih ingat di bulan Maret-April, kita saat itu (kasus covid-19) di DKI Jakarta tinggi kemudian setelah itu pindah ke Surabaya, Jawa Timur. Kita (Jakarta) merendah turun. Tapi begitu Jawa Timur sekarang mulai menurun, kita (Jakarta) naik nih meledak lagi,” terangnya.

Saat ini, pihaknya belum bisa diprediksi kapan menjadi puncak dari kasus covid-19 di Indonesia. “Jadi kita belum bisa memprediksi apakah ini sudah kita sudah sampai puncaknya atau sudah landai atau sudah turun. Karena memang polanya selalu berubah-ubah,” jelasnya.

Bahkan, di sejumlah negara juga masih terjadi penambahan kasus covid-19. “Di negara-negara lain juga sama belum ada atau sebagian besar negara hari ini 0 (kasus) itu masih sangat jarang sekali. Rata-rata masih ada infeksi baru terus,” pungkasnya.

Hari ini Pemerintah Indonesia melalui data Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 per Senin (5/10) totalnya menjadi 307.120 setelah ada penambahan sebanyak 3.622 orang.

Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 232.593 setelah ada penambahan sebanyak 4.140 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 11.253 dengan penambahan 102.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 27.024 pada hari sebelumnya, Minggu (4/10) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 3.515.165.

Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) di 158 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 138 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 320 laboratorium.

Berdasarkan data yang dihimpun, DKI Jakarta hari ini melaporkan ada 1.022 kasus baru dan 984 sembuh. Kemudian Jawa Barat melaporkan 503 kasus baru dan 790 sembuh. Jawa Tengah melaporkan 365 kasus baru dan 200 sembuh.

Riau ada 298 kasus baru dan sembuh 283, Jawa Timur ada 237 kasus baru dan sembuh 285, Sumatera Barat ada 216 kasus baru dan 154 sembuh. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik