Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SEBAGIAN masyarakat merasa stres akhir-akhir ini akibat perubahan-perubahan yang ditimbulkan pandemic Covid-19. Mulai dari terbatasnya aktivitas hingga berkurangnya penghasilan. Saat stres, sebagian orang berusaha mengalihkannya dengan makan berlebihan dengan menu kesukaan.
Menurut pakar gizi Susan Bowerman, hal perlu diwaspadai. Kita tidak boleh lepas kendali hingga menjauh dari pola makan sehat. Sebab, di masa pandemi ini kita harus meningkatkan imun tubuh, antara lain dengan pola makan sehat.
Ia menjelaskan, respons alami tubuh terhadap stres membuat kita lebih ‘aktif’ dan waspada. Tetapi ketika respons terhadap stres ini terjadi terus menerus, hal tersebut dapat membebani kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menangkal penyakit.
“Karena sistem kekebalan tubuh bergantung pada pola makan kaya nutrisi, maka menjamin terpenuhinya kecukupan nutrisi tubuh menjadi salah satu pertahanan terbaik melawan penyakit, termasuk Covid-19. Memang ini tidak selalu mudah, terutama bagi orang yang menjadikan makan sebagai pelarian dari stres,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (29/9).
Susan yang juga Senior Director Worldwide Nutrition Education and Training Herbalife Nutrition ini mendambahkan, kita harus mengganti pola makan tinggi lemak, garam, dan gula. Jenis makanan berkalori tinggi itu memang dapat menstimulasi pelepasan zat kimia tertentu di otak yang membuat kita merasa lebih baik. Kita pun terpicu untuk makan terus. Tapi, perlu diingat, dampak makan berlebihan dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang justru menambah tekanan psikologis.
Jika tidak dapat mengusir stres dari pikiran, lanjut Susan, beberapa cara bisa dilakukan. Pertama, makan makanan bergizi seimbang. Cobalah untuk memasukkan beberapa protein tanpa lemak pada daftar menu kita, seperti unggas, telur, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan atau produk kedelai.
“Protein memuaskan rasa lapar dan membantu kita tetap waspada secara mental. Lengkapi menu dengan buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.”
Kedua, makan secara teratur dan jangan melewatkan waktu makan. Saat Anda stres, mudah untuk menunda makan atau bahkan melewatkannya sama sekali. “Jika Anda tipe yang tidak nafsu makan saat stres, cobalah makan dalam jumlah sedikit tapi lebih sering sepanjang hari,” jelasnya.
Ketiga, hindari makan sebagai pereda stres. Coba ganti dengan berolahraga jalan cepat atau minum secangkir teh herbal. “Tapi, jika Anda terus lapar saat stres, makanan keras yang renyah membantu meredakan stres dengan melatih otot rahang. Cobalah mengemil segenggam almond, kacang kedelai, atau wortel,” saran Susan.
Keempat, kurangi kafein. Orang sering merasa kurang energi saat stres dan beralih ke kafein untuk megembalikan mood, tetapi hal itu dapat mengganggu pola tidur. Lebih baik, gantikan dengan minuman hangat lain.
Kelima, pisahkan waktu makan dengan waktu kerja atau sumber stres lainnya. Jangan makan di saat bekerja, atau makan malam sambil memikirkan tanggung jawab lain. “Coba luangkan waktu ekstra untuk lebih rileks saat makan. Dengan begitu, Anda akan cenderung makan lebih sedikit dan menikmati waktu makan,” pungkas Susan.(Nik/OL-09)
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Buang air kecil hingga 7 kali sehari masih normal. Tapi jika lebih sering, bisa jadi tanda masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih hingga diabetes.
CKG Disebut Jadi Pintu Masuk Kesadaran Hidup Sehat
Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved