Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Uji Klinis Terapi Plasma Konvalesen Ditarget Rampung Akhir 2020

Atalya Puspa
08/9/2020 15:22
Uji Klinis Terapi Plasma Konvalesen Ditarget Rampung Akhir 2020
Pengambilan Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

BADAN Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan menargetkan uji klinis terapi plasma konvalesen untuk pasien covid-19 rampung pada akhir 2020.

"Uji klinis ditarget rampung sampai 30 Desember 2020. Tapi tentunya November akhir harus sudah selesai pemberian terapi kepada semua pasien," kata Wakil Kepala Bidang Penelitian Translasional di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman David H. Muljono dalam acara Kick Off Meeting Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen sebagai Terapi Tambahan Covid-19, Selasa (8/9).

David menyatakan pihaknya menargetkan untuk mengumpulkan 364 pasien. Nantinya, pasien tersebut akan terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang menerima donor plasma konvalesen dan pasien yang menjadi kontrol.

"Ini nanti diacak siapa yang jadi kontrol, siapa yang jadi recipient. Kita bagi tiga tahap. Kita harap supaya fase pertama ini RS bisa berbondong-bondong bekerja sama agar bisa mencukupi, dapat dianalisa dan memberikan hasil valid," tutur David.

Saat ini, pihak RS masih berupaya untuk mengumpulkan pasien. Selain itu, pihak unit transfusi darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) juga masih terus berproses mengumpulkan pendonor.

"Setidaknya sekarang sudah ada 100 pendonor dari UTD PMI Surabaya dan Sidoardjo. Ini jumlahnya berkembang dan setiap hari akan diupdate," ungkapnya.

Baca juga: Eijkman: Terapi Plasma Konvalesen Bukan untuk Pencegahan Covid-19

Nantinya diharapkan uji klinis ini dapat menghasilkan sejumlah simpulan, utamanya yakni untuk menguji khasiat terapi pada pasien.

"Kita nanti akan mendapatkan standar kuantitas jumlah imunoglobulin spesifiknya yang bisa. Ini nanti akan menjadi keluaran dari uji klinis ini," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Kepala Balitbangkes Slamet berharap banyak RS yang berminat untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

"Saat ini ada 29 RS yang sudah berpartisipasi. Kami membuka kesempatan bagi RS yang berminat segera saja hubungi Balitbangkes," ungkap Slamet.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya