Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan program data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) akan dibenahi secara besar-besaran pada tahun depan. Hal ini berkaitan dengan anggaran yang cukup besar.
"Pembenahan DTKS akan kita lakukan tahun depan, karena anggarannya besar yaitu lebih dari Rp1 triliun," kata Juliari dalam peluncuran Program Bantuan Sosial Beras di Perum Bulog Wilayah DKI, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (2/9).
Baca juga: Menteri PPPA Minta DPR Masukan RUU PKS pada Prolegnas 2021
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk mengeksekusi program lainnya seperti program jaring pengaman sosial selama pandemi.
Saat ini Kemensos tercatat harus mengelola anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk perlindungan sosial sebesar Rp203,94 triliun.
"Saat ini kita fokus full pada eksekusi program. Tapi sudah disetujui di pagu anggaran Kemensos tahun depan akan dialokasikan untuk pemutakhiran DTKS," lanjutnya.
Juliari mengungkapkan pembenahan DTKS itu berkaitan dengan persentasi yang akan dinaikan. Jika saat ini DTKS diambil 40% dari populasi rumah tangga yang berada di seluruh Indonesia yang masuk dalam kelompok paling masyarakat bawah alias miskin, nantinya akan dinaikan menjadi 60%.
"Bahkan yang sekarang ini DTKS porsinya 40% dari populasi, tahun depan kita tingkatkan menjadi 60%," pungkasnya Juliari. (H-3)
Mensos Juliari sangat antusias berinteraksi dengan petugas front office dan back office saat melihat mekanisme pendataan keluhan yang sudah ada di Puskesos Sekarwangi.
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang ada disusun Kementerian Sosial telah dijadikan acuan pemadanan data sejumlah kementerian dan lembaga.
Selain perbaikan DTKS, upaya lain Gus Ipul untuk memastikan bansos tepat sasaran ialah berkeliling dari kota satu ke kota lain.
"Kendala yang utama komitmen enggak ada, ini otonomi daerah dan pemerintah daerah kurang takut dengan Kementerian Sosial."
"Koordinasi di negeri kita itu memang penyakit, program koordinasi susahnya setengah mati, disuruh rapat disuruh pemadanan data susah sekali."
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved