PEMBUKAAN kembali sekolah tatap muka di zona hijau dan zona kuning menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Banyak yang mengkhawatirkan potensi klaster covid-19 di lingkungan sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun meminta pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan tes usap (swab test) terhadap guru sebelum sekolah dibuka.
Hasil swab test dapat menjadi landasan pemda untuk membuka kegiatan sekolah. Adapun usulan tersebut diutarakan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dalam seminar virtual, Kamis (27/8).
Baca juga: Mendagri Minta Ada Simulasi Protokol Covid-19 di Sekolah
"KPAI mengusulkan dan mendorong dilakukan tes swab kepada seluruh guru. Sedangkan kepada siswa dapat dilakukan secara acak," papar Retno.
Dia mencontohkan Pemprov Kalimantan Barat yang melakukan tes covid-19, sebelum membuka kembali sekolah. "Langkah Pemda Kalimantan Barat ini bisa menjadi contoh bagi pemda lain,” imbuh Retno.
Berdasarkan hasil tes di Kalimantan Barat, diketahui 8 guru positif covid-19 dan 14 siswa juga positif . Data tersebut kemudian menjadi dasar Pemprov Kalimantan Barat untuk menunda pembukaan sekolah.
Baca juga: Persentase Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Lampaui Rerata Global
Senada, Ketua KPAI Susanto meminta kesiapan sekolah terkait sarana dan prasarana. "Pasalnya, tidak semua sekolah mampu menyediakan sarana dan prasarana karena berbagai faktor," ujar Susanto.
Dia juga mendesak pemerintah memperhatikan fasilitas di sekolah negeri maupun swasta. "Untuk sekolah negeri, saya kira perhatian negara sangat besar. Namun bagaimana sekolah swasta yang kebanyakan rentan terdampak pandemi covid-19," pungkasnya.(OL-11)