Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DI tengah ketidakpastian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berharap pandemi virus korona baru atau covid-19 akan berakhir lebih cepat daripada flu Spanyol 1918, yakni kurang dari 2 tahun.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (21/8) mengatakan jika dunia bersatu dan berhasil menemukan vaksin, pandemi bisa lebih cepat selesai. Namun, WHO selalu berhati-hati dalam memberikan perkiraan seberapa cepat pandemi dapat ditangani karena hingga kini belum ada vaksin yang terbukti bisa menangkal covid-19.
Tedros mengungkapkan, flu Spanyol 1918 butuhkan waktu 2 tahun untuk berhenti. Namun, dengan perkembangan saat ini, harapan agar covid-19 lebih cepat berakhir sangat mungkin terwujud.
“Dalam situasi kita sekarang dengan lebih banyak teknologi dan tentu saja dengan lebih banyak konektivitas, virus memiliki peluang lebih baik untuk menyebar dan bisa bergerak cepat karena kita lebih terhubung sekarang,” katanya di Jenewa, Swiss.
“Namun, pada saat yang sama, kita juga memiliki teknologi untuk menghentikannya dan pengetahuan untuk menghentikannya. Jadi, kita memiliki kelemahan dari globalisasi, kedekatan, keterhubungan, tetapi memiliki keunggulan teknologi yang lebih baik. Jadi, kami berharap untuk menyelesaikan pandemi ini kurang dari dua tahun,” imbuh Tedros.
Dia pun mendesak persatuan nasional dan solidaritas global untuk mengalahkan korona. “Itu (persatuan) benar-benar kunci dengan memanfaatkan alat yang tersedia secara maksimal dan berharap kami dapat memiliki alat tambahan, seperti vaksin.”
Covid-19 yang bermula di Wuhan, Tiongkok, Desember lalu, telah menginfeksi lebih dari 22,81 juta orang di dunia dan 793.382 orang meninggal. Upaya untuk menghentikan invasi korona pun terus digencarkan, termasuk mempercepat penemuan vaksin.
Terkait dengan hal itu, Bio Farma akan menerima 50 juta konsentrat vaksin covid-19 dari perusahaan Sinovac, Tiongkok, mulai November 2020 hingga Maret 2021. “Pengiriman bulk (konsentrat) dibagi dalam 10 juta dosis pertama pada November 2020 dan diteruskan sampai Maret 2021 masing-masing 10 juta dosis per bulan,” kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir.
Bio Farma tengah mempersiapkan produksi 100 juta vaksin covid-19 pada Agustus 2020. Jumlah itu ditargetkan bertambah hingga 150 juta produksi pada akhir Desember 2020.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, hingga kemarin total ada 151.498 kasus positif covid-19 setelah ada penambahan 2.090 penderita. Adapun pasien yang sembuh bertambah 2.207 menjadi 105.198 orang dan yang meninggal bertambah 94 menjadi 6.594 pasien. (Van/Hym/Ins/Fer/X-8)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved