Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Cegah Stunting, Pasangan Usia Subur Jadi Target Edukasi

Atalya Puspa
12/8/2020 17:00
Cegah Stunting, Pasangan Usia Subur Jadi Target Edukasi
Pasangan pengantin mengenakan alat pelindung wajah untuk mencegah penularan covid-19.(Antara/Jessica Helena)

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan edukasi terkait ASI eksklusif harus dilakukan terhadap pasangan usia subur (PUS) sebelum menikah.

Hal itu penting untuk mencegah terjadinya stunting. "PUS baru yang jumlahnya sekitar 2 juta dalam setahun. Sekitar 1,6 juta di antaranya akan melahirkan tahun pertama. Ini jadi sasaran strategis untuk cegah stunting," ujar Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam seminar virtual, Rabu (12/8).

Dalam hal ini, BKKBN gencar memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk keluarga. Setidaknya ada tiga hal penting dalam memantau tumbuh kembang anak, yakni masa menyusui, jarak kelahiran dan pencegahan stunting.

"Kalau kita lihat, ketika kita jarak antara anak pertama dan berikutnya lebih dari tiga tahun, tidak terjadi stunting," jelas Hasto.

Baca juga: Pengentasan Stunting di Masa Pandemi Butuh Inovasi

Dokter spesialis anak, Aman Bhakti Pulungan, menyebut pemberian ASI eksklusif sangat penting. Sebab, dalam ASI terdapat sejumlah hormon yang tidak dimiliki susu formula.

"Ada lima jenis hormon di ASI, namun tidak terkandung dalam susu formula. Kalau orang tidak memberikan ASI hingga usia dua tahun, ini rugi besar. Tentu ini tidak bisa terulang lagi," pungkas Aman.

"Bahkan anak berat badan lahir rendah, kalau yang diberikan ASI selama enam bulan, walau berat dan panjang badannya belum tumbuh, lingkar kepalanya bisa kerjar tumbuh dengan ASI. Otomatis otaknya bagus," imbuhnya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya