Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Menteri LHK Ingatkan Pentingnya Jaga Kelestarian Alam

Ferdian Ananda Majni
10/8/2020 14:58
Menteri LHK Ingatkan Pentingnya Jaga Kelestarian Alam
Seekor Owa Jawa bertengger di dahan pohon kawasan hutan lindung di Gunung Puntang.(Antara/Raisan Al Farisi)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mengingatkan Indonesia sudah lama dikenal sebagai megadiversity country atau negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Misalnya, keanekaragaman fauna berdasarkan catatan LIPI pada 2014, yakni 110.483 jenis tumbuhan berspora, 409 jenis amfibi, 720 jenis mamalia, 1.605 jenis burung, 723 jenis reptilia, 1.900 jenis kupu-kupu, 1.248 jenis ikan air tawar dan 3.476 jenis ikan air laut.

"Jumlah itu belum termasuk jenis invertebrata, seperti udang, kepiting, laba-laba, dan serangga lainnya yang lebih dari 187 ribu jenis," papar Siti di Kawasan TWA Angke Kapuk, Jakarta, Senin (10/8).

Baca juga: BKSDA Yogyakarta Lepasliarkan Satwa Burung Pemangsa

Salah satu pencapaian penting dalam menjaga dan melestarikan keanekaragam hayati adalah kenaikan populasi beberapa jenis spesies. Misalnya, Owa Jawa, Cendrawasih, Harimau, Badak dan Jalak Bali.

"Kontribusi lain adalah pelepasliaran ke alam lebih dari 200 ribu dalam lima tahun terakhir, dari berbagai pusat rehabilitasi satwa dan pusat penyelamatan satwa,” imbuh Siti.

Berbagai penyelamatan tumbuhan dan satwa liar melalui upaya penyadartahuan, pembangunan electric fencing, pemasangan GPS Collar dan peralatan untuk memantau pergerakan satwa.

Baca juga: Ombudsman: Tambang Ilegal Marak Akibat Perizinan Rumit

Tantangan masih ada seiring penurunan kualitas habitat. Oleh karena itu, perlu meningkatkan pemantauan secara intensif di plot permanen dan bersama masyarakat. Terutama di daerah rawan konflik.

"Kita memahami bahwa bertambahnya kebutuhan lahan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati tidak dapat dihindari. Sejalan dengan kepentingan pembangunan dan perkembangan jumlah penduduk. Namun, pengelolaan yang baik dan benar diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif,” pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik