Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kemenristek/BRIN Pantau Antibodi Covid-19

(Aiw/Ifa/H-1)
04/8/2020 05:20
Kemenristek/BRIN Pantau Antibodi Covid-19
Ketua Konsorsium Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti,(FOTO ANTRA/ Ujang Zaelani/ss/ama/)

ANTIBODI covid-19 yang diklaim sebagai obat herbal covid-19 oleh penemunya, Hadi Pranoto, masih harus melalui uji klinis jika hendak diedarkan ke masyarakat. Kementerian
Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bakal memantau perkembangan klaim antibodi covid-19 yang sempat viral di lini massa dalam dua
hari terakhir itu.

“Kemenristek/BRIN akan terus memantau dan menindaklanjuti berita atau isu ini, serta akan terus memperbarui informasi sesuai data terkini terkait dengan riset dan inovasi
untuk percepatan penanganan covid-19,” kata Ketua Konsorsium Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti, kemarin.

Pemantauan ini dilakukan agar obat itu tidak sembarangan digunakan masyarakat karena belum melalui uji klinis oleh Kemenkes maupun Badan POM. Lebih lanjut, Ghufron
meminta masyarakat tetap berhati-hati atas temuan itu.

Hadi Pranoto di Bogor, Jawa Barat, kemarin, mengungkapkan racikan herbal yang dia klaim sudah menyembuhkan puluhan ribu pasien terkonfirmasi covid-19. Herbal itu
merupakan perpaduan dari kunyit, ekstrak kulit manggis, gula aren, dan air kelapa.

“Ramuan ini membentuk antibodi dan bisa mencairkan lendir-lendir yang ada di dalam tubuh akibat covid-19,” ujarnya.

Ia menjelaskan, organ manusia seperti paru-paru dan lambung yang terkena virus korona akan tertutup lendir lalu menyumbat oksigen dan dapat membuat manusia meninggal.

“Fungsi antibodi herbal ini untuk mencairkan lendir, kemudian dikeluarkan tubuh melalui keringat, air seni, dan (saat buang) air besar,” jelasnya.

Terpisah, Rektor IPB University Arif Satria membantah Hadi Pranoto merupakan lulusan doktor dari kampusnya. “Memang ada alumnus IPB bernama Hadi Pranoto, tapi
bukan orang yang saat ini sedang diperbincangkan publik terkait dengan obat covid-19.

Jadi ini orang yang berbeda,” tegas Arif kepada Medcom.id, kemarin. (Aiw/Ifa/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya