Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan bantuan uang kuliah sebesar Rp1,007 triliun bagi 419.605 mahasiswa yang terdampak pandemi covid-19. Diperkirakan sekitar 50 persen mahasiswa terancam drop out (DO) akibat kesulitan membayar uang kuliah.
Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam menuturkan bantuan ini bertujuan agar tidak ada mahasiswa yang harus DO dengan alasan kesulitan membayar biaya kuliah akibat perekonomiannya terdampak pandemi covid-19. “Pemerintah memberikan bantuan SPP-nya karena dengan begitu mahasiswa tetap bisa kuliah dan kampus tetap bisa menyelenggarakan pendidikan,” kata Nizam dalam peluncuran Teman KIP di kantor Kemendikbud, Senin (3/8).
Bantuan yang diberikan berupa keringanan UKT sebesar Rp2,4 juta bagi mahasiswa semester 3, 5, dan 7. "Bagaimana kalau biaya kuliahnya lebih dari itu? Ya kita gotong royong dengan perguruan tinggi juga agar merelakan, tidak menerima SPP seperti pada kondisi normal,” imbuhnya.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Abdul Kahar menambahkan bantuan ini memang ditujukan bagi mahasiswa yang tengah menjalani studi di kampus, yang bukan penerima KIP-K namun perekonomian keluarganya terdampak covid-19.
Dia menuturkan dalam kondisi normal terdapat sekitar 1 persen mahasiswa yang DO dari perguruan tinggi swasta, sedangkan selama pandemi covid-19 diperkirakan mahasiswa yang terancam DO akibat perekonomiannya terdampak bisa mencapai 50 persen.
“Kalau itu terjadi artinya malapetaka dunia pendidikan kita, bukan hanya pada mahasiswa tapi termasuk pada perguruan tinggi kita karena unsur pendapatan utama dari perguruan tinggi adalah SPP. Kalau ini mahasiswa ramai-ramai dalam kondisi seperti ini lantas DO kan musibah, nah inilah yang kita antisipasi jangan sampai itu terjadi,” tegasnya.
Sasaran dari program bantuan ini yaitu bagi kampus di daerah, khususnya kampus swasta dengan SPP berkisar Rp1-2 juta. “60 persen kita alokasikan ke swasta (PTS) karena yang paling banyak merasakan dampak pasti kampus swasta yang mungkin mengkover orang-orang yang tidak mampu, jadi itu kita prioritaskan,” imbuhnya.
Program bantuan ini bersifat sementara yakni hanya diberikan untuk satu semester pada tahun ajaran 2020/2021. Namun, jika pandemi berlangsung hingga dua semester, maka tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menerapkan skema bantuan serupa.(H-1)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Feby menyampaikan suka citanya karena telah berkesempatan mendapat wejangan langsung dari Menteri Brian. Ia pun menitipkan pesan untuk teman-teman seperjuangannya.
Pentingnya kolaborasi antara Baznas dan dunia akademik untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Dengan berdirinya Sentra HKI di kampus ini nantinya semua produk, inovasi paten, kekayaan intelektual dan sebagainya yang dihasilkan oleh sivitas akademika dapat didaftarkan dan diakui.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved