Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SEJUMLAH ilmuwan menemukan fakta terbaru covid-19 yang berpotensi menyebabkan pasien kehilangan indra penciuman.
Mereka menyoroti neuron sensorik, yang mendeteksi bau dan mengirimkan sinyal ke otak. Peneliti Harvard Medical School menyelidiki suatu gejala. Namun, ada kabar baik bahwa hilangnya penciuman kemungkinan tidak permanen. Itu setelah mereka menemukan sejumlah sel penting di hidung masih utuh.
Baca juga: Hampir 6 Ribu Pasien Sembuh Covid-19 Keluar dari Wisma Atlet
"Saya pikir itu adalah berita baik. Karena begitu infeksi hilang, neuron penciuman tampaknya tidak perlu dibangun kembali dari awal," jelas Sandeep Robert Datta, profesor neurobiologi yang studinya tertuang dalam jurnal Science Advances.
Kehilangan indra penciuman untuk sementara waktu, lanjut dia, menjadi salah satu gejala infeksi covid-19. Selain demam dan batuk yang berkelanjutan.
"Anosmia tampaknya seperti fenomena yang aneh. Tetapi bisa sangat menghancurkan bagi sebagian kecil orang," imbuh Datta.
Baca juga: Ratusan Juta Dosis Vaksin Covid-19 Siap Akhir 2020
Penderita covid-19 akan kehilangan sementara sel pendukung indra penciuman. Namun kalangan peneliti yakin infeksi tidak akan menyebabkan perubahan pada neuron sensorik.
"Temuan kami menunjukkan covid-19 bisa memengaruhi indra penciuman pasien. Akan tetapi, tidak menginfeksi neuron secara langsung," pungkasnya.
Datta dan rekannya juga menganalisis ekspresi gen di hampir 50.000 sel individu dalam bola penciuman tikus. Struktur di otak depan menerima sinyal dari neuron sensorik penciuman dan bertanggung jawab untuk proses awal.(Dailymail/OL-11)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved