Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

FK Unpad Pastikan Ujicoba Vaksin Covid-19 Aman Terkendali

Bayu Anggoro
22/7/2020 16:15
FK Unpad Pastikan Ujicoba Vaksin Covid-19 Aman Terkendali
Ketua Tim Ujicoba Vaksin Covid-19 FK Unpad, Prof Dr Kusnandi Rusmil, dr SpA(K)(Istimewa)

TIM Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad), Bandung menjamin keamanan ujicoba fase III vaksin covid-19 buatan Tiongkok yang akan dilakukan di Bandung Agustus mendatang. Selain karena sudah dinyatakan
aman dan berhasil pada tes serupa fase I dan II yang dilaksanakan di Tiongkok, vaksin yang diproduksi Sinovac inipun berasal dari virus yang sudah dimatikan sehingga tidak akan menimbulkan penyakit dan tidak akan menularkan virus korona.

Penegasan itu disampaikan Ketua Tim Ujicoba Vaksin Covid-19 FK Unpad, Kusnandi Rusmil, di Bandung, Rabu (22/7).  Vaksin yang akan diujicobakan terhadap 1.620 subjek di Bandung, jelas dia, sudah melalui berbagai tahap pengujian sehingga sudah dipastikan stabil baik secara fisik maupun kimia.

Sebelum dilakukan uji klinis fase I dan II di Tiongkok, menurut dia, vaksin yang sudah stabil ini diujicobakan kepada binatang yakni kera. Hasilnya, vaksin tersebut aman dan membentuk zat antibodi pada tubuh hewan tersebut. Setelah dipastikan aman pada binatang, ujicoba ke manusia pun dimulai.

Pada fase I, menurutnya terdapat 50-100 orang yang dilibatkan dalam tes di Tiongkok tersebut. "Hasilnya aman juga, berhasil," ujarnya.

Tak sampai di situ, ujicoba pun dilanjutkan ke fase II yang melibatkan lebih banyak subjek yakni 400 orang. "Hasilnya aman lagi, berhasil lagi," katanya.

Penilaian berhasil pada uji klinis fase I dan II ini mengacu kepada beberapa parameter. "Vaksin aman itu yang tidak menyebabkan penyakit, tidak ada masalah/efek samping yang berat. Lalu terpenting vaksin yang baik ini yang tidak menimbulkan zat anti penyakit," ujarnya.

Dia menambahkan, dokumentasi uji klinis fase I dan II inipun sudah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah internasional yang kredibel.Sehingga, pihaknya sudah sangat meyakini keamanan vaksin ini dan meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya uji klinis fase III di Bandung. "Fase I dan II ini sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, semua orang bisa lihat," katanya. 

Kusnandi memastikan pihaknya sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengujicoba vaksin. Dia menjamin dengan pengalaman tersebut mampu membedakan mana vaksin yang berkualitas atau tidak. "Jadi kami tahu mana vaksin yang bagus, mana yang tidak," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Bandung, Unpad Langsung Uji Klinis

Sementara, Manajer pelaksana tim ujicoba vaksin covid-19 Unpad, Eddy Fadlyana, menjelaskan, vaksin yang sudah menjalani uji klinis fase I dan II di Tiongkok ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Ini terbukti dari tidak adanya subjek di Negeri Tirai Bambu tersebut yang mengalami gejala dan gangguan kesehatan berat. "Reaksi demam enggak ada. Paling hanya nyeri di lokasi suntikan. Itu kan wajar, vaksin lain juga sama," katanya seraya menyebut subjek yang mengalami nyeri itu hanya sekitar 20-25% dari jumlah keseluruhan.

Menurut dia, saat uji klinis fase I dan II terdapat subjek yang mengalami gangguan seperti diare dan radang paru-paru. Namun, hal itu bukan dikarenakan vaksin tersebut. "Setelah diaudit, tak berhubungan dengan vaksin," katanya.

Lebih lanjut, saat vaksin ini tiba di Indonesia, menurutnya para ahli dari berbagai pihak sudah melakukan pengujian untuk memastikan keamanannya. "Tentu dikaji dulu, vaksin ini aman tidak," katanya.

Apalagi, dia memastikan bahwa vaksin ini terbuat dari virus yang sudah dimatikan. "Jadi kalau diberikan ke orang yang sakit berat pun, ini tak akan berbahaya. Berbeda kalau vaksinnya yang masih hidup," katanya.

Namun, menurutnya vaksin yang berasal dari virus yang sudah dimatikan ini memiliki kelemahan. "Disuntikannya harus berkali-kali, atau paling sedikit dua kali. Kalau dari virus yang hidup, biasanya cukup disuntikan sekali," katanya. (OL-13)

Baca Juga: Ini Kesaksian Relawan Vaksin Covid-19 Tiongkok



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya