Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EKOSISTEM gambut di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Papua telah mengalami kerusakan akibat berbagai macam faktor seperti pengalihfungsian lahan dan kebakaran.
Untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, Badan Restorasi Gambut (BRG) membuat program Desa Peduli Gambut.
Deputi III BRG Myrna A Safitri mengungkapkan, khusus di wilayah Papua, luas target restorasi gambut mencapai 39.239 ha yang tersebar di empat kabupaten. Hingga Juni 2020, terdapat 12 desa peduli gambut di Papua yang telah didampingi sejak tiga tahun yang lalu.
“Tujuan penting dari program Desa Peduli Gambut ini adalah untuk membantu dan memfasilitasi desa-desa agar mereka bisa meningkatkan status desanya” kata Myrna dalam acara Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara, Senin (13/7).
Myrna menuturkan, dalam menjalankan program ini, BRG menggandeng sejumlah pihak seperti pemda, LSM, hingga tokoh desa.
Kegiatan utama dari program itu antara lain, penempatan fasilitator Desa Peduli Gambut, pemetaan sosial, ekonomi, dan spasial, penguatan institusi lokal, pemberdayaan ekonomi, penguatan inovasi pengetahuan lokal dan teknologi tepat guna, integrasi restorasi gambut dalam dokumen perencanaan desa, serta resolusi konflik dan pemantauan restorasi gambut.
Myrna menjelaskan, pemberdayaan ekonomi itu disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang memang selaras dengan potensi yang ada dan sesuai dengan perkembangan teknologi yang dikuasai oleh masyarakat untuk Papua.
"Misalnya, kami mempunyai beberapa kegiatan pengembangan ekonomi seperti untuk pengembangan budidaya sagu, peternakan babi, dan lain-lain. Pada penguatan inovasi lokal berbasis kepada kearifan lokal dan pengetahuan tradisional yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan integrated farming yang mengedepankan keselamatan ekosistem gambut bagaimana itu semua terintegrasi dalam rencana pembangunan desa,” jelasnya.
Baca juga : Lindungi Orangutan di Luar Hutan Konservasi
Menurut Myrna, dalam melaksanakan program pengembangan desa, keberadaan suku asli di wilayah tersebut tidak boleh dikesampingkan. Pendekatan kebudayaan menjadi sebuah keharusan karena desa-desa yang menjadi target restorasi juga dihuni oleh beragam suku.
“Bicara tentang Papua adalah bagaimana cara memulihkan gambut dan juga melindungi upaya-upaya untuk menjadikan kebudayaan lokal sebagai basis dari pembangunan pedesaan,” imbuhnya.
Dia menuturkan, saat ini terdapat dua desa yang telah dilakukan pengukuran Indeks Desa Peduli Gambut (IDPG) yakni desa Waan dan Panchas.
Dari hasil pengukuran indeks, terbukti bahwa dua desa yang sebelumnya berstatus sangat rentan, kini telah berkembang lebih baik setelah mendapat intervensi, yakni desa Waan berubah status menjadi adaptif dan desa Panchas berubah status menjadi rentan.
“Ini cukup menunjukkan bahwa kolaborasi yang efektif antara kami di BRG, pemerintah provinsi dan kabupaten, pemerintah desa atau Kampung dan juga teman-teman LSM yang membantu, efektif untuk mendukung agar kegiatan program desa peduli gambut ini bisa dilaksanakan,” tandasnya. (OL-7)
Ada 11 provinsi yang masuk dalam kategori siaga darurat karhutla. Jumlah titik panas hingga 12 September 2023 secara nasional ialah 4.138 titik.
PROYEK-proyek pembangunan dan restorasi yang dilaksanakan Badan Restotasi Gambut dan Mangrove (BRGM) sejak 2017 diminta untuk dievaluasi, menyusul banyaknya kegagalan program di lapangan.
Dalam rehabilitasi mangrove dan gambut, Indonesia telah memiliki regulasi lengkap. Mulai dari Perpres nomor 73 tahun 2012, Nomor 57 tahun 2016 hingga membentuk BRGM.
Menteru LHK Siti Nurbaya meminta jajarannya dan seluruh stakeholder terkait dapat bekerja sama mewujudkan operasionalisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
BRG baru merampungkan pemeriksaan pada IPG yang ada di kawasan konservasi di Riau dan Jambi. Seluruhnya sudah dicek baik keberadaan ataupun kualitasnya.
TITIK api yang mulai bermunculan dan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatra segera direspons Badan Restorasi Gambut (BRG).
Kerja sama ini dilakukan menyusul adanya pilot project restorasi dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
Pemerintah mengusung empat strategi utama: pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan lestari, perlindungan ekosistem gambut, dan rehabilitasi hutan dan lahan.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan memerlukan komitmen dan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk melaksanakan rencana intervensi secara efektif,
Sudah sejak sepekan terakhir upaya pembasahan gambut dilakukan tim Satgas Karhutla, menyusul mulai terbakarnya area gambut di sekitar bandara dan hutan lindung Liang Anggang
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan terus terjadi dan mulai merambah areal lahan gambut di sejumlah daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved