Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEDISIPLINAN menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi korona harus menjadi kebiasaan baru dalam bersosialisasi di tengah masyarakat.
"Tidak peduli sekarang kita tinggal di zona hijau, kuning atau bahkan zona hitam. Kita harus menjalankan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 dengan disiplin. Jadikan cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak kebiasaan baru di masa pandemi ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/7).
Penegasan Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk menjadikan cuci tangan, bermasker dan menjaga jarak sebagai kebiasaan baru dalam bermasyarakat, bercermin dari sejumlah negara yang dihantam gelombang kedua penyebaran Covid-19.
Legislator Partai NasDem itu memberi contoh Korea Selatan, Tiongkok dan Australia, yang semula dinilai sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
Namun, tambahnya, karena pemerintah di sejumlah negara tersebut mulai mengendurkan kebijakan pembatasan sosial yang berdampak pada longgarnya kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan, ancaman puncak penyebaran Covid-19 gelombang kedua pun di depan mata.
"Bahkan, di Australia sampai menerapkan kebijakan isolasi di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, untuk meredam potensi penularan yang meluas," ujarnya. Padahal, tambah dia, dengan kebijakan isolasi tersebut, jelas akan berdampak pada sektor ekonomi Australia.
Bagi Indonesia yang saat ini membutuhkan keseimbangan antara penanganan kesehatan dan ekonomi di masa pandemi, menurut Rerie, disiplin menjalankan protokol kesehatan harus lebih tinggi daripada masyarakat di negara yang perekonomiannya jauh lebih baik.
Mengutip laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (8/7) yang mencatat pertambahan tertinggi per hari yaitu1.853 orang jumlah pasien positif korona, Rerie mengaku prihatin.
Apalagi, jelas Rerie, juru bicara pemerintah yang mengumumkan data tersebut menyebutkan dua kemungkinan penyebab pertambahan tinggi jumlah pasien positif Covid-19, yaitu jumlah test yang semakin banyak dilakukan pemerintah dan ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjaga jarak.
Kedua penyebab tingginya sebaran Covid-19 saat ini, menurut Rerie, menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
"Bila disebutkan semakin banyak dilakukan test menyebabkan pertambahan jumlah positif Covid-19 meningkat signifikan, artinya di luar sana masih banyak orang yang terpapar virus korona."
Celakanya, tegas Rerie, banyak yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, akibatnya penyebaran virus korona pun terus terjadi dan semakin luas lagi.
Sambil terus berupaya memperluas testing, Rerie berharap, pemerintah dan semua lapisan masyarakat menjadikan cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak kebiasaan baru dalam bermasyarakat. Tujuannya, jelas Rerie, untuk membendung penularan Covid-19 yang meluas.
Karena bila terjadi ledakan jumlah pasien positif Covid-19, tambah dia, dampaknya pun akan menjalar ke sektor ekonomi masyarakat.
Hanya dengan merealisasikan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19, menurut Rerie, kita bisa menjalankan kegiatan ekonomi, sekaligus mengendalikan penyebaran korona. (OL-8).
Dalam menghadapi ancaman Covid-19 ini, Pemko Banjarmasin mulai melakukan mitigasi dengan melibatkan semua sektor.
KETUA Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menilai lonjakan kasus covid-19 saat ini harus menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengimbau masyarakat Indonesia untuk kembali menerapkan protolol hidup sehat menyusul lonjakan kasus Covid-19
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Di Jakarta, ada sejumlah tempat yang bisa dikunjungi, jika memang ingin menghabiskan waktu sambil menikmati suasana khas Imlek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved