Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyerahkan alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama di Indonesia kepada Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Alat terapi oksigen yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula-01 (GLP HFNC-01) itu berguna untuk membantu penanganan pasien, khususnya yang terpapar virus korona baru (covid-19).
Sebagai informasi, produk GLP HFNC-01 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI AKD 20403020951. Alat itu dapat digunakan sebagai penyedia layanan kesehatan untuk meringankan gejala pernapasan yang diderita pasien, termasuk yang terpapar covid-19.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, mengatakan penyerahan GLP HFNC-01 tersebut merupakan bentuk apresiasi LIPI terhadap tenaga kesehatan yang telah berjuang keras dalam penanganan pandemi covid-19. Sebelumnya, dalam melakukan riset untuk pengadaan GLP HFNC-01, tim periset melibatkan para tenaga medis dari Rumah Sakit Hasan Sadikin dalam hal pengembangan fitur-fitur pada alat terapi oksigen tersebut.
‘Kami berterima kasih kepada para tenaga kesehatan Rumah Sakit Hasan Sadikin yang telah memberikan banyak masukan selama pengembangan produk alat terapi oksigen beraliran tinggi ini,’ kata Agus dalam pernyataan tertulis, kemarin.
Terkait dengan kegunaan alat terapi oksigen beraliran tinggi tersebut, dokter spesialis anestesiologi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Budiana Rismawan, menjelaskan GLP HFNC-01 saat ini menjadi salah satu alat alternatif yang dapat dipakai sebelum ada tindakan lebih lanjut terhadap pasien yang akan dipasangi alat ventilator.
“Dalam beberapa kasus bisa menggunakan GLP HFNC-01 di tahap awal. Jika tidak membaik, dilakukan inkubasi lalu menggunakan ventilator. Secara teknis, karena udaranya kencang, dalam penggunaannya para tenaga medis harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap dan sebaiknya dilakukan di ruangan terisolasi,” terang Budiana.
Untuk diketahui, GLP HFNC-01 merupakan salah satu dari beberapa jenis produk anestesi terbaik pada kelas 2B, yaitu high flow humidifier oxygen device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi. Alat ini sangat berguna bagi pasien yang terpapar covid-19 untuk tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernapas sendiri.
“Alat ini mencegah pasien agar tidak sampai gagal napas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” jelas Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Haznan Abimanyu.
Sejak April
Sistem kerja GLP HFNC-01 ialah dengan memakai aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk. Sebelum alat ini digunakan untuk pasien, telah dilakukan riset sejak April 2020. Dari riset yang dilakukan kemudian menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening, transparan, dan lentur.
“Penggunaannya tidak sebatas untuk pasien covid-19, tetapi juga dapat digunakan untuk pasien dengan penyakit lainnya menurut diagnosis dokter,” tutupnya. (N-3)
Hanya separuh dari warga yang memilah sampah untuk didaur ulang. Hal ini berpotensi meningkatkan sampah plastik dan menambah beban tempat pembuangan akhir selama PSBB/WFH.
Kemungkinan dari adanya aktivitas petir di daerah ini (Jabodetabek) dengan waktu yang hampir bersamaan dengan letusan itu (erupsi Gunung Anak Krakatau).
Kepala Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan menyebut situs cagar budaya di Kampung Akuarium tidak terganggu dengan adanya pembangunan rumah vertikal.
Temuan tersebut juga turut melibatkan peneliti LIPI termasuk Zainal yang berperan sebagai pengawas. Ia mengungkapkan penelitian itu dilakukan jauh sebelum ada pandemi covid-19.
Namun apabila dibiarkan dalam jangka panjang, kandungan parasetamol di air laut dapat mengancam hewan yang ada di Teluk Jakarta.
Jalan beraspal berornamen sudah tidak ada lagi. Beberapa bangunan sekarang satu meter lebih tinggi dari yang lain lantaran jalan ambles.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved