Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Cemas adalah perasaan yang wajar dialami di tengah pandemi COVID-19 karena segala sesuatu serba tidak pasti, termasuk kapan kondisi akan kembali normal seperti sebelum wabah virus korona merebak.
Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, penyakit yang angka kematiannya meningkat setiap hari ini membuat orang jadi lebih menggunakan emosi ketimbang risiko saat mengevaluasi risiko terjangkit virus korona.
Akibatnya, timbul rasa cemas dan resah dan orang-orang mengasumsikan kenyataan lebih parah dari seharusnya. "Itulah kenapa kita merasa khawatir," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu (24/6) .
Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik. Elisa menuturkan beberapa langkah untuk mengatasi rasa gundah selama pandemi.
Pertama, kenali, pahami dan terimalah rasa cemas itu. "Kecemasan itu emosi yang normal untuk setiap orang, mekanisme pertahanan diri, tapi kalau berlebihan itu menjadi musuh karena membuat kita menderita," jelas dia.
Kedua, praktikkan "mindfulness", yakni fokus pada momen yang dirasakan saat ini tanpa harus memikirkan hal lain. Ketahui bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap kecemasan, kemudian lepaskan rasa tegang dari anggota tubuh.
Ketiga, fokuskan diri terhadap hal yang bisa kita lakukan. "Kita tidak bisa kontrol jumlah pasien Covid-19, tapi kita bisa lakukan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri," katanya.
Keempat, buatlah perencanaan. Tulis secara spesifik apa saja dampak pandemi terhadap aspek kehidupan Anda, lalu buat kemungkinan solusi yang bisa diterapkan. Fokuskan pada hal yang konkret, lalu evaluasi mana yang bisa dilakukan. Selanjutnya buatlah perencanaan dan lakukan itu. "Kalau sudah selesai, jangan diulangi lagi karena kecemasan biasanya berulang-ulang muncul di pikiran."
Kelima, tetaplah terhubung dengan orang lain. Berinteraksi dengan keluarga dan sahabat itu penting. Elisa mengingatkan untuk tidak menyebarkan rasa cemas dengan membagikan informasi-informasi negatif. "Share hal yang positif atau hal lucu untuk meningkatkan ketahanan mental," katanya.
Keenam, jaga fisik agar tetap fit dan optimal. Berada di dalam rumah bukan alasan untuk tidak berolahraga. Jika tidak bisa pergi ke gym, Anda bisa memanfaatkan tutorial di Internet, atau olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan. Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.
Elisa menyarankan untuk menjaga rutinitas dengan bangun tidur pada jam yang sama, begitu pula untuk urusan makan. "Hindari blue light dari handphone atau laptop terutama sebelum tidur," dia berbagi kiat tidur nyenyak.
Selanjutnya, penting juga untuk membantu sesama. Membantu tak sekadar menyumbang dana atau tenaga, tapi bisa juga dengan menjadi orang yang ramah dan positif saat berinteraksi dengan orang lain.
Jika semua itu tidak mempan dan Anda masih mengalami rasa cemas berlebihan, mintalah bantuan profesional dan berkonsultasi kepada dokter. (OL-12)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved