Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kembali Gowes di Ragunan

PutriAnisa Yuliani/J-1
21/6/2020 05:37
Kembali Gowes di Ragunan
Warga mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan yang mulai beroperasi di masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, kemari(MI/ADAM DWI )

DINA, 20, terlihat mengayuh sepedanya dengan ringan leluasa di sebuah jalan konblok. Sepanjang kawasan itu tidak ramai orang berlalu lalang. Hanya satu dua petugas kebersihan dan keamanan yang lewat untuk memeriksa keadaan.

Sepeda lipat putih dikayuhnya dari satu kandang ke kandang lainnya di kawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang kembali dibuka perdana kemarin.

Kawasan ruang terbuka hijau itu sepi pengunjung. Dampaknya banyak ruang kosong yang membuat mahasiswi perguruan tinggi swasta itu bisa bebas mengayuh sepedanya. “Lebih enak seperti ini, sih. Sepi. Sepedaan jadi lebih leluasa ga khawatir nabrak orang lain. Mau belok-belok bebas,” kata Dina kepada Media Indonesia, Sabtu (20/6).

Warga yang bermukim di Jakarta Selatan itu sejujurnya sudah sangat menantikan kapan Ragunan akan dibuka agar bisa melangsungkan hobinya bersepeda.

“Di sini hijau banget. Seger sih sepedaan di sini. Betul-betul enggak ketemu polusi,” paparnya.

Dina bisa leluasa bersepeda di Ragunan karena ber-KTP DKI. Namun, tidak untuk dua pesepeda, Wira, 45, asal Padang, Sumbar, dan Hanafi , 32, asal Medan, Sumut.

Mereka tidak diizinkan masuk ke TMR oleh petugas. Wira dan Hanafi tidak mengetahui pembelian tiket masuk TMR harus dilakukan via daring.

Keduanya juga mengaku tidak mengetahui aturan manajemen TMR yang hanya membolehkan warga DKI untuk masuk TMR.

Padahal, Hanafi dan Wira merupakan rekan sekantor yang sudah setahun bekerja di Jakarta. Namun, keduanya tidak memiliki KTP DKI.

Saat petugas melakukan pemeriksaan di loket tiket, mereka mengaku hanya memiliki surat izin keluar-masuk (SIKM) DKI saja. Namun, petugas tetap tidak memperbolehkan keduanya untuk masuk ke TMR.

Menurut pantauan, pengunjung TMR didominasi pesepeda. Mayoritas pengunjung telah memesan tiket via yang disediakan oleh manajemen TMR.

Di loket pemeriksaan tiket, petugas berpakaian alat pelindung diri ,seperi face shield, kaus tangan, dan masker memeriksa satu per satu tiket.

Pembukaan fase pertama TMR dimulai 20 Juni hingga 28 Juni 2020. “Jumlah pengunjung dibatasi maksimal 1.000 orang per hari pada Selasa hingga Minggu,” kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan Ketut Widarasono. (PutriAnisa Yuliani/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya