Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah mengevaluasi penyaluran bantuan sosial (bansos) di masa pandemi covid-19 ini.
Hasil evaluasi tersebut di antaranya percepatan penyaluran akan dikerjakan khususnya untuk daerah timur Indonesia.
"Penyaluran bansos baik yang reguler atau nonreguler masih akan terus diperbaiki. Beberapa masalah yang perlu didorong ialah percepatan pemenuhan pagu 20 juta penerima sembako dan percepatan penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera pada 1,1 juta penerima sembako perluasan. Adapun provinsi yang perlu dipercepat yakni Papua Barat dan Papua," ungkap Muhadjir dalam dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/6).
Muhadjir mengatakan percepatan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) juga akan dikebut di tiga provinsi yakn Maluku, Papua, dan Papua Barat. Program jaring pengaman sosial berupa subsidi listrik melalui penyaluran token untuk pelanggan listrik prabayar juga akan dipercepat pada masyarakat di wilayah-wilayah terpencil.
Muhadjir menyampaikan evaluasi penyaluran bansos juga akan menyasar perbaikan ketepatan sasaran dalam tahap penyaluran bantuan. Data Terpadu Kesejehteraan Sosial (DTKS) akan diperbaiki untuk menjamin ketepatan bantuan yang diterima. Menurut Muhadjir, pemerintah mengidentifikasi sekitar 20 juta nama di DTKS yang belum sinkron dengan data kependudukan.
"Selama pandemi covid-19 ini kita harapkan menjadi momentum perbaiki DTKS. Masih banyak nomor induk kependudukan yang masih belum sinkron, ada 20 juta nama yang belum sinkron," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga akan merapihkan data di DTKS yang berstatus inclusion error dan exclusion error atau orang miskin yang belum masuk ke data terpadu.
"Orang miskin yang belum masuk ke data akan kami masukkan. Tetapi juga ada yang sebetulnya tidak miskin tetapi selama ini ada di DTKS akibat perubahan status sosialnya nanti akan kami keluarkan," pungkasnya. (OL-8).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved