Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ASPEK kesehatan hewan dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19 patut menjadi perhatian. Pasalnya, Covid-19 tidak terlepas dari faktor zoonosis.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah webinar bertajuk "Konsep One Health dalam Pengendalian Penyakit", Rabu (17/6).
Baca juga: Kemensos Minta Warga Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
"Walaupun fokus utama kita pada Covid-19 adalah tetap mengupayakan pemutusan rantai penularan pada manusia, tetapi kita juga melihat bahwa dari aspek kesehatan hewan tetap menjadi perhatian kita semua," jelasnya.
Nadia menyebut bahwa dalam 10 tahun terakhir, hampir 75% penyakit menular baru pada manusia berasal dari hewan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan pada satwa liar, hewan peliharaan, maupun produk pangan pada hewan, harus menjadi perhatian bersama.
"Kita juga mungkin harus berpikir bahwa ada transmisi yang berpotensi terjadi dari manusia ke hewan," ujar Nadia.
Hal itu, katanya, dapat membuat virus-virus tersebut bermutasi dan mungkin menyebabkan penyakit pada manusia dalam bentuk berbeda.
Dalam hal ini, lanjut Nadia, Kemenkes mendorong suatu konsep surveilans terpadu. Di sini, puskesmas-puskesmas dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dapat sama-sama bekerja dalam suatu framework.
"Yang kita harapkan dari surveilans ataupun penyelidikan epidemologi yang terpadu adalah bagaimana kita melakukan sharing informasi dengan cepat," jelasnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Teken Nota Kesepahaman dengan Lemhannas
"Selain itu, melakukan kajian risiko yang ada, serta melakukan penyelidikan. Untuk kemudian mengambil langkah-langkah sesuai dengan kapasitas dan tusi masing-masing," imbuhnya.
Dia menyebut bahwa puskesmas akan melakukan penguatan surveilans dan pencegahan/pengendalian terhadap penyakit yang ada pada manusia. Sementara itu, hal yang sama dilakukan oleh Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan) dan BKSDA terhadap kesehatan hewan maupun kesehatan satwa liar. (OL-6)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved