Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

BKSDA Kalimantan Timur Terima Bayi Orangutan

Ferdian Ananda Majni
09/6/2020 14:03
BKSDA Kalimantan Timur Terima Bayi Orangutan
Bayi Orangutan bernama Qia menjalani pemeriksaan oleh tim medis International Animal Rescue (IAR) Indonesia ketika diselamatkan dari kebun(ANTARA FOTO/Rudiansyah)

DIREKTORAT Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur menerima penyerahan 1 individu bayi orangutan berjenis kelamin jantan dari warga Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Bayi orangutan itu akan direhabilitasi untuk kemudian dilepasliarkan ke habitat setelah kondisinya memungkinkan.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada warga Desa Miau Baru yang telah menyelamatkan bayi orangutan tersebut untuk kemudian dengan sukarela dan kesadarannya diserahkan kepada kami. Harapan kami, bayi orangutan ini dapat tumbuh dan menjalani proses rehabilitasinya dengan baik, sebelum akhirnya akan kami lepasliarkan kembali ke habitatnya di hutan yang lebih aman," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Sunandar di Samarinda, Senin (8/6).

Polisi Kehutanan SKW I Berau, yang juga ketua tim penyelamatan, Edwin, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bayi orangutan yang diberi nama Loli itu telah diselamatkan dan dipelihara selama 4 bulan oleh warga masyarakat desa Miau Baru. Bayi orangutan ini ditemukan di kebun masyarakat di sekitar desa dalam kondisi terpisah dari induknya. Selama dalam pemeliharaan warga, bayi orangutan tersebut diletakkan pada kandang kayu yang terletak di belakang rumah.

"Secara umum, kondisinya tampak cukup sehat, tetapi masih memerlukan observasi lebih lanjut dari tim medis satwa”, ujar Edwin.

Baca juga: Sudah 31 Orangutan Dilepasliarkan sejak Januari hingga April Ini

Penyerahan ini dilakukan atas laporan dari seorang warga Desa Miau Baru pada tanggal 2 Juni 2020 melalui call center BKSDA Kalimantan Timur (08211-333-8181) bahwa ada seorang warganya yang telah memelihara bayi orangutan selama beberapa waktu. Bayi orangutan tersebut hendak diserahkan ke pihak yang berwenang secara sukarela karena masyarakat sadar dan memahami bahwa jenis Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus morio) tersebut merupakan jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia.

“Setelah menerima laporan, saya menugaskan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) yang terdekat, yaitu dari tim WRU Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau yang berposisi di Tanjung Redeb, untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut," ungkap Sunandar.

Tim WRU BKSDA Kalimantan Timur bekerja sama dengan tim medis satwa dari pusat rehabilitasi orangutan (PRO) Center for Orangutan Protection (COP) di Labanan, Berau dan dipandu oleh penunjuk jalan sekaligus penghubung dengan warga yang merupakan personil dari PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), menuju lokasi keberadaan orangutan tersebut.

Orangutan itu dapat diamankan sepenuhnya pada siang hari sekitar jam 13.00 WITA dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan awal. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bayi orangutan tersebut cukup sehat dan diketahui berusia kurang lebih 1 tahun.

Hasil koordinasi lebih lanjut antara tim WRU BKSDA Kalimantan Timur di lapangan, Kepala BKSDA Kalimantan Timur dan Kepala SKW I Berau, maka diputuskan bayi orangutan tersebut akan menjalani proses pemulihan dan rehabilitasi terlebih dahulu di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP yang berlokasi di KHDTK Hutan Litbang Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Labanan, Berau.

Sebelum menjalani proses rehabilitasi, bayi orangutan tersebut akan ditempatkan dalam kandang karantina selama kurang lebih 1-3 bulan dan menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan lanjutan.

"Sampai saat ini satu-satunya kawasan hutan untuk pelepasliaran berada di Kalimantan Timur adalah kawasan hutan Kehje Sewen yang kapasitasnya juga semakin terbatas. Kami berharap dapat memperoleh kawasan hutan yang baru untuk pelepasliaran Orangutan Kalimantan di masa yang akan datang," pungkas Sunandar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya