Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Terhambatnya Imunisasi di Masa Pandemi Ancam Kesehatan Anak

Atalya Puspa
02/6/2020 16:15
Terhambatnya Imunisasi di Masa Pandemi Ancam Kesehatan Anak
Imunisasi(MI/Angga Yuniar )

TERTUNDANYA pemberian imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan bagi anak di masa pandemi covid-19 mengancam kesehatan anak-anak. Sehingga beresiko menimbulkan wabah penyakit seperti polio, campak, dan rubella yang seharusnya bisa diatasi lewat imunsasi.

"Bahaya yang diterima kalau tidak mendapat imunisasi masih lebih besar dari bahaya yang dihadapi daripada anak dan orang tua berangkat ke fasilitas pelayanan kesehatan saat pandemi covid-19," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes, dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Selasa (2/6).

Vensya menjabarkan, pada Maret 2020, jumlah anak yang mendapat imunsasi dasar lengkap menurun sebanyak 53.558 anak dibanding Maret tahun lalu. Sementara, pada April 2020, menurun sebanyak 245.661 anak dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Problemnya pada pandemi, orang tua ragu-ragu berangkat ke fasyankes. Demikian juga fasyankes yang ragu-ragu memberikan pelayanan," kata Vensya.

Namun begitu, Vensya juga memastikan banyak daerah yang tetap menjalankan program imunisasi. Adapun, protokol pelaksanaannya diatur dalam Surat Menteri Kesehatan Nomor SR.02.01/Menkes/213/2020 tanggal

26 Maret 2020 tentang Pekan Imunisasi Dunia dan Surat Edaran Dirjen P2P Nomor SR.02.06/4/ 1332 /2020 Pelayanan Imunisasi Pada Anak selama masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

"Pemerintah mengeluarkan arahan agar semua darana layanaan imuniasi tetap berjalan. Berdasarkan survei sederhana yang kami lakukan, 92% masih bersedia menyediakan layanan imunisasi di daerah," tuturnya.

Jika benar-benar tidak dapat dilakukan, imunisasi bisa ditunda dalam waktu dua minggu. Dalam hal ini, petugas imunisasi harus mendata dan memastikan anak yang terlambat harus diberikan pada pelayanan berikutnya.

Baca juga :328 Pekerja Migran Positif Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet

Selain itu, dirinya juga menjamin ketersediaan stok vaksin untuk imunisasi anak.

"Memang saat ini IPV sedang mengalami kekosongan. Namun saat ini sedang dalam proses pengadaan. 2 hingga 3 bulan ke depan diupayakan ada di tengah-tengah kita," kata Vensya.

"Tapi imunisasi polio tetes harus tetap dilanjutkan. Kita banyak mengandalkan yg tetes ini. Apalagi di era saat ini, bagaimana kuta memakai vaksin yang sudah ada untuk sampai ke sasaran," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Catharine Mayung Sambo mendorong agar fasyankes dan orang tua tetap memprioritaskan berjalannya program imunisasi selama pandemi covid-19.

"Kalau memang tertunda, anak-anak disaemrankan melakukan imunisasi kejar. Kalau ada terlambat, terlewat, itu dierencanakan melalui catatan imunisasi yang ada di catatan imunisasi anak," kata Mayung.

"Ketika membaik imunisasi bisa berjalan normal, ini harus dilakukan supaya hak sehat anak bisa terpenuhi," tandasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya