Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETIAP orang butuh asupan pangan yang cukup dan seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga untuk bisa sehat. Apalagi di masa pandemi virus korona atau covid-19.
Selain itu, imunitas atau daya tahan tubuh perlu dibangun dan dipelihara dengan probiotik untuk melawan virus dan patogen. Sehingga, daya tahan tubuh perlu diperbaiki dengan membuat saluran pencernaan yang baik.
"Mikrobiota dalam saluran cerna akan menstimulasi sel limfatik pada usus untuk memproduksi 70-80% imun yang beredar dalam tubuh. Mikrobiota memodulasi dan mengedukasi imun yang diproduksi dalam gut. Pada gilirannya imun yang optimum ini akan mengendalikan mikrobiota dalam seluruh organ. Sehingga kita bisa terhindar dari segala macam penyakit," kata Presdir PT Agro Mitra Alimentare (AMA) Ge Recta Geson dalam Konferensi Pers Membangun dan Memelihara Sistem Imun Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen lain, Jumat (15/5).
Baca juga: Bulog-Dewan Masjid Indonesia Gelar Operasi Pasar Gula Murah
Guru Besar FK Universitas Airlangga Subijanto Marto Sudarmo menambahkan, merawat mikroba baik jauh lebih bermanfaat dibandingkan menghancurkan mikroba jahat. "Merawat mikroba baik mungkin lebih penting daripada menghancurkan mikroba jahat. Kita tidak bisa hidup tanpa mikroba. Jika kita membersihkan mikroba, kita akan lemah dan tidak bisa hidup menjadi manusia," ujar Subijanto yang juga pakar probiotik.
Dia juga mengatakan ada sekitar 1.100 miliar mikroba yang hidup di usus manusia, hal ini menjadikan usus merupakan organ penting dalam sistem kesehatan manusia. "Jika kita bisa mempertahankan 80% mikroba baik di usus kita dan membiarkan 20% mikroba jahat, kita akan sehat dan terhindar dari banyak penyakit. Jadi sangat penting kita makan makanan berfermentasi agar asupan prebiotik kita tetap terjaga," tambah Subijanto.
Guna meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh, jelas Recta, diperlukan PROEM•1 yang merupakan imunomodulator peningkat dan penjaga daya tahan tubuh yang memiliki kandungan probiotik tinggi dan berguna untuk menjaga agar saluran pencernaan tubuh bekerja dengan baik serta meningkatkan daya tahan tubuh.
"Sekitar 80% imun ini akan menyebar ke seluruh tubuh. Nah, imun ini akan mengendalikan semua mikroba di tubuh. Jadi kalau mikroba itu tidak ada yang dominan, semua dalam kondisi yang wajar, pasti tidak akan ada penyakit," kata Recta.
PROEM•1 adalah suplemen (konsentrat minuman sehat probiotik) yang berisi probiotik multi-strain yang hidup dan aktif. "Probiotik yang beragam sudah membentuk food cycle atau ekosistem kecil di dalam produk, sehingga mempunyai masa simpan yang panjang.
Selanjutnya probiotik dalam PRO EM•1 akan membentuk relasi simbiosis dengan mikroba alami termasuk virus yang ada dalam saluran cerna membentuk ekosistem yang lebih besar yaitu mikrobiota. "Bisa dikatakan PRO EM•1 adalah imunomodulator," jelas Recta.
PRO EM•1 yang diproduksi oleh PT Agro Mitra Alimentare (AMA) juga memiliki misi untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia, karena misi dari perusahaan ini adalah menyehatkan seluruh warga Indonesia. "Jadi kami berupaya agar PRO EM•1 mudah untuk diperoleh," jelasnya.
Perusahaan ini adalah murni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PRO EM•1 telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved