Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
IKATAN Dokter Indonesia (IDI) berpendapat pemerintah harus terus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran covid-19.
Ketua PB IDI, Daeng Mohammad Faqih, mengusulkan pelaksanaan PSBB hingga komunitas terkecil untuk mencapai hasil maksimal. Dalam hal ini, kebijakan itu harus ditegakkan di tingkat desa sampai RT/RW.
"Beberapa daerah sudah menuju ke arah situ. Ini kalau dijalankan, saya lihat sangat efektif. Karena semakin kecil jumlah yang diawasi dan semakin banyak pengawas, itu akan makin mudah dilakukan," ujar Daeng dalam diskusi virtual, Minggu (10/5).
Baca juga: Soal Pelonggaran PSBB, Wapres Minta Publik Jangan Salah Tafsir
Daeng menuturkan terdapat tiga langkah yang bisa dilakukan agar PSBB di desa dan RT/RW dapat berjalan maksimal. Pertama, setiap desa maupun RT/RW memiliki pos jaga untuk memantau mobilitas penduduk.
Kedua, masyarakat bisa menyediakan tempat untuk karantina pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP). Misalnya, dengan memanfaatkan gedung sekolah. Tujuannya untuk mempermudah pengawasan dan observasi.
"Ketiga, semua aparat desa, tenaga kesehatan, itu membantu melakukan. Saya yakin dengan kebijakan apapun yang diambil di pusat, ini akan mendorong PSBB lebih efektif," tandasnya. (OL-11)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved