Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Jangan Dikucilkan, Jokowi Minta Masyarakat Bantu Pasien Covid-19

Dhika Kusuma Winata
13/4/2020 17:32
Jangan Dikucilkan, Jokowi Minta Masyarakat Bantu Pasien Covid-19
Simulasi penanganan pasien covid-19(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto )

PRESIDEN Joko Widodo mengimbau sekaligus mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap warga sekitar yang tengah menjalani isolasi dan perawatan Covid-19 secara mandiri. Presiden meminta agar masyarakat bisa saling tolong-menolong di masa sulit saat ini dan tidak mengucilkan orang yang terjangkit virus korona.

"Gotong royong, partisipasi, saling membantu bisa ditumbuhkan dari bawah," tutur Presiden dalam rapat terbatas melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).

Baca juga: Kebijakan Menteri Tak Kompak, Demokrat: Presiden Tidak Boleh Diam

Presiden mengingatkan pentingnya saling tolong-menolong tersebut berkaca dari yang dilakukan warga di Cimahi, Jawa Barat. Di sana, warga turut membantu sesama yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Budaya tolong-menolong tersebut harus terus digaungkan untuk meringankan kesulitan yang dihadapi masyarakat.

"Saya sangat senang kemarin melihat misalnya di Cimahi, kerukunan antartetangga sangat baik. Jadi yang positif (Covid-19) diisolasi tetapi tetangganya membantu. Gotong-royong seperti ini yang harus terus kita gaungkan sehingga benar-benar kalau ada isolasi mandiri, kalau ada pasien positif yang ada di sebuah kampung, bukan malah dikucilkan tetapi (tetangga) kanan-kirinya bisa tolong-menolong," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk betul-betul mengatur manajemen penanganan pasien korona. Presiden meminta pengoptimalan telemedicine, yakni konsultasi dan perawatan dokter melalui aplikasi daring, untuk pasien korona dengan yang menjalani isolasi mandiri.

"Jangan semuanya masuk ke rumah sakit yang ada. Tetapi tentu saja yang ringan, yang sedang, akan lebih baik kalau dibawa ke Wisma Atlet, ini semua rumah sakit harus tahu. Kemudian yang perlu penanganan intensif, bisa dibawa ke rumah sakit yang ada dan kalau yang tidak perlu penanganan intensif, bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," kata Jokowi.

Dengan adanya fasilitas telemedicine tersebut, tidak semua orang harus pergi ke dokter atau ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya. Dengan demikian, risiko penularan kepada tenaga medis bisa dikurangi.

"Saya mendapatkan laporan bahwa sekarang beberapa perusahaan aplikasi teknologi sudah masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini, ini sangat bagus," jelasnya.

Baca juga: Doni Monardo: Puncak Wabah Korona 5-6 Minggu ke Depan

Presiden juga kembali mengingatkan kementerian terkait untuk memastikan kebutuhan para tenaga medis di rumah sakit bisa terpenuhi. Ia meminta keluhan kekurangan alat pelindung dan alat kesehatan bisa terpenuhi dengan memadai.

"Kemudian tolong dicek hal-hal yang berkaitan ventilator, dengan APD (alat pelindung diri), jangan sampai ada yang masih mengeluh kekurangan ini. Agar suplainya betul-betul dilihat sehingga tidak ada keluhan di bawah," tandasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya