Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MESKI kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH) sudah dilaksanakan selama lebih dari dua pekan, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta masih saja buruk. Data polusi udara milik situs IQ Air pada Jumat (10/4/2020) pukul 16.00 WIB menunjukkan kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat.
Dengan indeks kualitas udara (air quality index/AQI) sebesar 140 dengan parameter konsentrasi PM2,5 sebesar 46,6 ug/m3, Jakarta menjadi kota dengan polusi udara tertinggi di dunia setelah Kota Chiang Mai, Thailand, dan Hanoi, Vietnam. Sebaliknya, tiga kota dengan udara terbersih di dunia pada saat itu ialah Zagreb, Kroasia, dengan AQI 4; Los Angeles, USA (4); dan Salt Lake City, USA (6).
Menanggapi data tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan sebaliknya. Menurut dia, berdasarkan alat pemantauan kualitas udara milik KLHK, kondisi udara Jakarta justru sedang dalam kondisi baik.
Menurut data KLHK, kondisi udara di Jakarta berstatus sedang baik dengan level PM10 sebesar 37,0 ugram/m3, PM2,5 34,0 ugram/m3, sulfur dioksida (SO2) 49,0 ugram/m3, dan karbon monoksida (CO) 16,0 ugram/m3. "Semua bagus. Perlu dipertanyakan kesahihan metode dan teknik sampling yang dipakai oleh IQ Air tersebut dalam mengukur kualitas udara Ibu Kota Jakarta," tutur Alue Dohong kepada Media Indonesia, kemarin.
Diakui ALue, kontributor emisi di wilayah DKI Jakarta memang sebagian besar dari transportasi dan industri pengolahan. "Maaf, saya belum bisa memberikan data pasti," tandasnya.
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu menyampaikan, perbaikan kualitas udara tercipta dari kebijakan jangka panjang dengan mengubah perilaku masyarakatnya. "Sumber bergerak transportasi (memang sudah dibatasi), tetapi bagaimana dengan sumber tidak bergerak, industri, PLTU batu bara, dan aktivitas rumah tangga yang masih bakar sampah? Itu masih berjalan terus," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (9/4).
Ia menegaskan, banyak faktor yang memengaruhi perubahan udara, salah satunya klimatologis seperti kecepatan angin dan hujan yang bisa menyapu polutan. "Ketika angin tinggi dan hujan, jika malam hujan, bisa dipastikan besok udaranya agak bagus karena polutan terhapus semua. Ketika tidak ada hujan, anginnya tidak ada, bisa jadi timbul lagi (pencemaran)," katanya. (Aiw/Fer/H-2)
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Warga Jakarta pernah menitipkan amanah kepada 10 kader terbaik Hanura untuk memperjuangkan hak dan aspirasi mereka di DPRD DKI
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
Kampanye besar bertajuk #JagaJakarta dapat menjadi salah satu pendekatan.
RENCANA pemberlakuan Car Free Night (CFN) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin masih digodok oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Masih dibutuhkan pendekatan dan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak, termasuk DPRD DKI Jakarta.
Yanuar Jak menjelaskan, terkait topik paling hangat di kalangan RS saat ini, yaitu klasifikasi RS berbasis kompetensi, pihaknya aktif melakukan edukasi dan pelatihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved